INFOTEMANGGUNG.COM - Culturally Responsive Teaching (CRT) telah dianggap sebagai pendekatan pendidikan yang sangat penting dalam menangani perbedaan budaya dan meningkatkan kesetaraan dalam ruang kelas.
Namun, di balik keberhasilannya dalam meningkatkan kesadaran akan keberagaman, terdapat beberapa aspek kritis yang perlu diperhatikan.
Kelemahan-kelemahan dalam penerapan CRT ini memerlukan pengakuan yang jujur, bukan untuk meruntuhkan konsepnya, melainkan untuk memperkuat pendekatan ini agar lebih inklusif dan efektif.
Baca Juga: Tujuan Pendekatan TaRL dan Ciri-ciri Pengajaran Teaching at the Right Level
Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) mengakui dan menghargai keberagaman budaya siswa dalam proses pembelajaran. Meskipun memiliki banyak kelebihan, ada sejumlah kelemahan yang perlu diperhatikan:
1. Implementasi yang Tak Konsisten
Beberapa guru mungkin kesulitan konsisten menerapkan pendekatan ini dalam pengajaran mereka karena kurangnya pemahaman tentang keberagaman budaya atau keterbatasan sumber daya dan waktu.
2. Pertentangan Nilai
CRT dapat memunculkan konflik nilai antara guru, siswa, dan orang tua karena nilai-nilai budaya kadang tidak selaras dengan nilai-nilai sekolah.