2 Proses Pengeringan
Makromonolit dikeringkan di bawah sinar matahari langsung. Proses pegeringanya berlangsung selama 3 – selamat 7 hari. Tergantung tingkat kelembaban dan cuaca.
Tapi bila sudah lebih dari seminggu tanah tidak kunjung kering, maka perlu dibuat lubang-lubang kecil sedalam 2 cm. Lubang itu tidak hanya berfungsi untuk mempercepat pengeringan, tapi juga bisa meresap bahan pengawet.
3 Proses Nitroselulosa
Setelah tanah makromonolit benar-benar kering, proses selanjutnya yaitu dengan menuangkan cairan Nitroselulosa secara merata di seluruh permukaan makromonolit.
Lalu diamkan selam 3 hari sampai cairan Nitroselulosa meresap ke dalam tanah dan mengering.
3 Penempelan Jute
Jute adalah karung goni. Makromonolit yang sudah diberi cairan Nitroselulosa dan mengering, kemudia ditempelkan di atas jute atau karung goni. Diamkan selama 2 hari sampai makromonolit menempel erat pada jute.
4 Pemasangan Papan
Langkah selanjutnya yaitu menyatukan makromonolit bagian belakang dengan papan. Tujuanya supaya makromonolit lebih kuat dan stabil.
5 Pembentukan atau Pahatan
Makromonolit kemudian dipahat, sehingga bisa membentuk lapisan tanah yang alami. Biasanya dipahat secara bergelombang.
6 Dermoplas
Langkah terakhir yaitu makromonolit disemprot dengan Dermoplas. Jadi makromonolit tidak mudah rontoh atau erosi.
Makromonolit itu bisa disimpan di dalam museum. Lalu dilengkapi dengan data penunjang yang bermanfaat bagi penelitian dan pendidikan.