Sumber tersebut di antaranya kebutuhan dan minat murid, kehidupan di luar sekolah, serta mata pelajaran. Melalui ketiga data tersebut, tujuan kurikulum bisa lebih sesuai dengan kebutuhan para pelajar.
Di tahap selanjutnya, akan ada saringan-saringan tujuan yang berfungsi mengukur apakah tujuan yang disusun sudah tepat atau belum.
2. Menentukan Pengalaman Belajar
Apabila tujuan kurikulum sudah disusun, selanjutnya perlu menyusun perihal pengalaman belajar yang akan dirasakan oleh para murid.
Pengalaman belajar ini harus mampu mengantarkan murid untuk bisa memperoleh pengetahuan dan menguasai kemampuan sesuai fase mereka.
Selain itu, pengalaman belajar ini juga sebaiknya mempertimbangkan terkait karakteristik murid.
3. Mengelola atau Mengorganisasikan Pengalaman Belajar
Setelah penentuan pengalaman belajar, berikutnya perencana kurikulum juga perlu untuk mengelola pengalaman belajar murid.
Pengelolaan yang dimaksud yaitu mengupayakan supaya pengalaman belajar ini bisa secara efektif membuat murid memahami materi.
4. Evaluasi Pembelajaran
Urutan terakhir di dalam pengembangan kurikulum mengunakan Model Rasional Tyler yaitu evaluasi pembelajaran. Pada bagian ini, dilakukan penilaian atau evaluasi tentang seberapa baik kurikulum diberlakukan.
Akan dilihat pula, apakah tujuan dan pengalaman belajar sudah sesuai dengan apa yang murid perlukan atau belum. Tidak menutup kemungkinan, di kemudian hari tujuan pembelajaran di dalam kurikulum akan diubah.