Pengertian Chauvinisme dan Contohnya, Pelajari Agar Jangan Terulang

- 27 Desember 2022, 21:02 WIB
Pengertian Chauvinisme dan Contohnya
Pengertian Chauvinisme dan Contohnya /pexels.com/Polina Kovaleva/

INFOTEMANGGUNG.COM – Pengertian chauvinisme memang harus dipahami agar tidak salah makna. Karena hal ini merupakan sebuah paham yang akibatnya bisa mengancam persatuan bangsa.

Di satu sisi paham chauvinisme sepertinya bagus karena memiliki sikap atau cinta kepada tanah air dan penuh kesetiaan. Tapi sayangnya, orang yang memiliki paham ini cenderung menjadi berlebihan atau fanatik.

Akhirnya paham ini berujung pada kesetiaan ekstrim yang dimiliki oleh sekelompok orang yang memiliki pandangan yang sama. Sifat ekstrim ini akhirnya bisa berkembang menjadi sebuah kepercayaan fanatik seperti menjadi ideologi.

Ciri-Ciri Chauvinisme

Ciri yang paling terlihat dari penganut paham chauvinisme adalah kecintaannya yang amat besar pada bangsa dan negaranya. Namun karena berlebihan kemudian menjadi seperti berikut:

Baca Juga: Bangsa Indonesia dalam Panggung Sejarah Berdirinya Negara di Dunia Memiliki Suatu Ciri Khas? Pelajari di Sini

  • Menganggap bangsa lain lebih rendah dari bangsa mereka. Jadi mereka memandang remeh keberadaan bangsa lain.
  • Pemimpinnya bersifat diktator. Rakyat harus mengikuti apapun keputusan sang pemimpin. Perkataannya absolut tidak dapat diganggu gugat dan sering menggunakan kekerasan untuk mendapatkan kepatuhan.
  • Memperlakukan negara atau bangsa lain seenaknya karena merasa bangsa mereka mampu berdiri sendiri.

Semua ciri di atas amatlah mengancam keutuhan bangsa. Karena bisa merusak perdamaian negara, kemungkinan memicu disintegrasi, mudah terjadi kekerasan dan pertikaian.

Termasuk juga terhadap bangsa lain. Bisa membuat negara tersebut menjadi tertutup dan sulit bersosialisasi. Juga bisa memicu peperangan dengan bangsa atau negara lain.

Contoh Chauvinisme

Ada cukup banyak contoh sikap chauvinisme yang bisa ditunjukkan dan sebagian besar berujung hal yang buruk. Berikut ini contohnya:

Baca Juga: Kudeta Adalah Upaya Perebutan Kekuasaan, Simak Contoh Negara yang Pernah Mengalami

1. Jerman – Perang Dunia

Paham Adolf Hitler adalah bahwa bangsa kulit putih khususnya bangsa Jerman sebagai ras paling unggul. Hitler menganggap ras Yahudi sebagai ras rendah yang tidak pantas untuk hidup.

Akhirnya terjadilah pembunuhan massal atas ras Yahudi di seluruh daerah jajahan Jerman. Semuanya memicu terjadinya perang dunia.

2. Italia

Benito Mussolini juga penganut paham chauvinism. Dia memandang semua negara lain sebagai tidak kreatif dan hanya bisa jadi peniru.

Baca Juga: Perumusan Rancangan Dasar Negara Memuat Nasionalisme dan Internasionalisme adalah Buah Pikiran?

3. Jepang

Hal serupa dengan Jepang saat dipimpin oleh Tenno Heika atau Kaisar Hirohito. Dirinya menganggap bahwa negara lain tidak ada yang bisa menyaingi Jepang karena semua negara pada dasarnya tidak ada yang bagus.

Pengertian chauvinisme memang cukup mendalam karena menjadi dasar pemikiran seseorang atau suatu kelompok. Hal tersebut bisa memicu perpecahan dan rawan pertikaian. Kecintaan pada bangsa memang bagus, tapi bukan dengan cara fanatisme seperti ini.***

Disclaimer: INFOTEMANGGUNG.COM tidak mengijinkan artikel dicopy paste atau dilakukan sindikasi dengan alasan apapun.

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Katadata.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x