Ketiga tahapan pertama merupakan regulasi emosi yang terjadi sebelum memberikan tanggapan atau respon. Sedangkan tahapan respon atau tanggapan yang seringkali menjadi persoalan jika terus menerus dilawan.
Jika dengan sengaja karena berbagai pertimbangan, respon kerap ditahan, dalam jangka panjang hal ini bisa membahayakan. Karena tidak pernah mengeluarkan atau melampiaskan emosi, baik positif atau negatif, hal ini bisa mengganggu keadaan psikologis seseorang.
Cara Melakukan Regulasi Emosi
Agar dapat menjaga keadaan psikologis yang sehat, maka ada empat metode regulasi emosi yang bisa dilakukan, yaitu:
- Menurunkan kerentanan emosional. Bisa dilakukan dengan memiliki waktu sendiri (me time), berolahraga, tidur cukup, dan lainnya. Agar perasaan tetap terjaga dan stabil.
- Keterampilan menerima. Dengan sadar memperhatikan situasi yang terjadi tanpa menghakimi. Membuat diri sendiri tenang dan mensyukuri yang dirasakan, sehingga bisa menjaga jarak antara diri sendiri dan situasi tersebut.
- Menerima emosi yang dirasakan. Berhubungan dengan keterampilan menerima, sambil mencerna emosi yang dirasakan.
- Penilaian kognitif. Di mana emosi yang dirasakan bisa dinilai dan ditafsirkan kembali. Hal ini bisa mengubah respon seseorang terhadap perasaan yang dirasakannya.
Regulasi emosi perlu terus menerus dilatih agar bisa difokuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan (belajar) dan juga sebagai bagian dalam upaya untuk mengembangkan diri. Dengan begitu seseorang bisa membuat kestabilan yang baik dalam hal emosinya.
Hal ini untuk mencegah luapa emosi berlebihan atau justru menahan emosi hingga akhirnya malah merusak diri sendiri dan menimbulkan ketidakseimbangan emosi dan psikologis.***
Disclaimer: INFOTEMANGGUNG.COM tidak mengijinkan artikel dicopy paste atau dilakukan sindikasi dengan alasan apapun.