INFOTEMANGGUNG.COM – Pendidikan dan pengajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Ada berbagai pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran yang wajib dipelajari para pendidik.
Oleh karena itu, Ki Hadjar Dewantara (KHD) mengingatkan kepada para pendidik agar tetap terbuka serta mengikuti perkembangan zaman yang ada. Namun pendidik juga harus paham, bahwa tidak semua hal baru bersifat baik, sehingga perlu diselaraskan terlebih dahulu.
Terlebih Indonesia memiliki potensi-potensi kultural yang bisa dijadikan sebagai sumber belajar. Menurut KHD, dasar pendidikan anak berkaitan erat dengan kodrat alam dan kodrat zaman.
Baca Juga: Menurut Ki Hadjar Dewantara, Kodrat Keadaan Terdiri Dari, Simak Jawabannya
Jika kodrat alam berhubungan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada. Maka kodrat zaman berhubungan dengan isi dan irama, jadi anak sudah membawa karakternya masing-masing.
Lantas berdasarkan hal tersebut, apa pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran? Simak penjelasan berikut:
Pendidikan dan Pengajaran
KHD menjelaskan bahwa pengajaran (onderwijs) merupakan bagian dari pendidikan. Pengajaran adalah proses pendidikan dalam memberikan ilmu untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin.
Sedangkan pendidikan (opvoeding) memberikan tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki oleh anak. Sehingga anak mampu mencapai keselamatan serta kebahagiaan baik sebagai seorang manusia maupun anggota masyarakat.
Baca Juga: Contoh Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif Dalam Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Menurutnya, pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab. Sementara pendidik hanya bisa menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat tersebut sehingga anak bisa memperbaiki lakunya.
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Tentang Pendidikan dan Pengajaran
Pendidikan umumnya diartikan sebagai upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Namun KHD menjelaskan jika hal tersebut seharusnya tidak dipisahkan.
Sehingga bisa tercipta anak-anak yang selaras dengan dunianya. Atas dasar itulah, maka harus memperhatikan beberapa hal berikut:
- Alat, usaha, dan cara pendidikan harus sesuai dengan kodrat atau keadaan.
- Kodrat keadaan tersimpan dalam adat istiadat setiap rakyat.
- Adat istiadat bersifat peri kehidupan atau campuran usaha dan daya upaya akan hidup. Sehingga tidak luput dari pengaruh zaman dan tempat.
- Untuk mengetahui garis hidup, maka harus mempelajari zaman yang lalu, sekarang, dan yang akan datang.
- Percampuran bangsa, terjadi karena adanya hubungan modern. Sehingga harus waspada dalam memilih mana yang baik untuk bisa menambah kemuliaan hidup.
Baca Juga: Fungsi Laten Lembaga Pendidikan dan Fungsi Manifesnya
Adapun pengajaran yaitu pendidikan dengan cara memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan kecakapan kepada anak-anak. Sehingga bisa memberikan manfaat secara lahir dan batin.
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara terkait pendidikan menunjukkan jika pendidikan adalah upaya konkret untuk memerdekakan manusia secara utuh dan penuh. Sedangkan pengajaran harus bersifat kebangsaan sehingga tumbuh rasa cinta bangsa bagi anak.
Itulah pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran. Pendidikan menjadi pintu masuk mewujudkan manusia yang merdeka. Manusia yang terdidik mampu menyikapi tuntutan dan tantangan kehidupan dengan bijaksana.***