Pembelajaran Murid Sebaiknya Berkesinambungan dari Waktu ke Waktu dan Penggunaan Asas Trikon

- 14 Desember 2022, 09:19 WIB
Pembelajaran Murid Sebaiknya Berkesinambungan dari Waktu ke Waktu dan Penggunaan Asas Trikon (Cerita Reflektif Modul 3)
Pembelajaran Murid Sebaiknya Berkesinambungan dari Waktu ke Waktu dan Penggunaan Asas Trikon (Cerita Reflektif Modul 3) /Pexels.com/ Fauxels/

INFOTEMANGGUNG.COM - Pembelajaran murid sebaiknya berkesinambungan dari waktu ke waktu dan penggunaan asan Trikon ialah Cerita Reflektif Modul 3.

Ini adalah latihan pemahaman untuk Bapak dan Ibu Guru yang menjalankan pelatihan mandiri.

Pertanyaannya berbunyi demikian: Pembelajaran murid sebaiknya berkesinambungan dari waktu ke waktu. Di dalam asas trikon, pernyataan tersebut merupakan asas? (Latihan Pemahaman).

Ada 4 pilihan jawaban yaitu A. Konsentris, pilihan B. Konvergen yang ketiga C. Kontinuitas dan D. Konvergensitas.

Dengan mudah pasti Bapak dan Ibu Guru tahu jawaban latihan pemahaman dan cerita reflektif ini pastilah C yaitu kontinuitas.

Baca Juga: Refleksi Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara Sudah Selayaknya Tercermin Pada Guru Masa Kini

Pasalnya kontinuitas berasal dari bahasa Inggris continue yang artinya berkelanjutan, berkesinambungan, bersambung.

Atau di dalamasa Trikon kontinyu artinya melestarikan kebudayaan asli Indonesia kita harus terus menerus dan berkesinambungan.

Tapi sebenarnya apakah asas Trikon ini? Asas Trikon ini merupakan prinsip perubahan yang bisa dilakukan guna terwujudnya transformasi pendidikan.

Yang dinamakan Asas Trikon terdiri dari tiga hal yaitu kontinuitas, konvergensi dan konsentris.

Teori tentang asas Trikon ini disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu Bapak Pendidikan Indonesia guna melestarikan serta mengembangkan budaya nasional negeri ini. 

Jadi kebudayaan berusaha dilestarikan dan dikembangkan walau zaman terus berkembangan. 

Pendidik bisa memanfaatkan asas Trikon untuk memperbaiki proses pembelajaran yang malas, pemahaman materi yang kurang dan tidak efektif. Penerapan asas trikon teramat berpengaruh di dalam pengembangan sistem pendidikan saat ini. 

Baca Juga: Refleksi Kritis Pemikiran Ki Hajar Dewantara Mesti Mengubah Guru. Murid ialah Pusatnya

Yang dimaksud konvergensi di dalam asas trikon ialah bukti dalam menginterpretasi citra yaitu pemakaian beberapa unsur interpretasi guna menyimpulkan suatu objek pada citra. 

Unsur interpretasi citra itu terdiri dari bentuk, pola, ukuran, bayangan, warna, rona, tekstur, asosiasi serta situs. 

Yang dinamakan berpikir divergen ialah proses berpikir yang mengeksplorasi berbagai kemungkinan solusi guna menghasilkan ide brilian serta kreatif.

Berpikir konvergen ini berfokus pada pengumpulan fakta dari suatu peristiwa, pola pikir kreatif mengacu pada sudut pandang yang bervariasi di dalam memandang suatu peristiwa. 

Asas trikon yang ketiga yaitu konsentris artinya berpusat pada poros yang sama. Di dalam ilmu geometri, dua objek atau lebih dikatakan sebagai konsentris, atau koaksial ketika dia oblek itu berbagi pusat atau poros yang sama.

Teori konsentris sendiri ialah teori tentang perencanaan perkotaan yang dirumuskan seorang sosiolog asal Amerika Serikat bernama Ernest Burgess berdasar hasil penelitian terhadap kota Chicago yang dilakukannya di tahun 1925.

Baca Juga: Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara sangat Visioner, Bukan Hanya Ilmu Saja tetapi Memanusiakan Murid 

Di dalam pendidikan konsentris, artinya pengembangan pendidikan yang dilakukan berdasar kepribadian murid. Tujuannya ialah menuntun tumbuh kembang murid secara maksimal sesuai dengan karakter kebudayaannya sendiri.

Itulah jawaban dan penjelasan pembelajaran murid sebaiknya berkesinambungan dari waktu ke waktu dan penggunaan asan Trikon ialah Cerita Reflektif Modul 3. Semoga bermanfaat.***

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: wislah.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah