Dalam Melakukan Asesmen untuk Membantu Pengembangan Kompetensi Peserta Didik Kandidat Cenderung

INFOTEMANGGUNG.COM - Dalam melakukan asesmen untuk membantu pengembangan kompetensi peserta didik kandidat cenderung seperti apa? Simak penjelasannya di tulisan berikut ini.

Pertanyaan itu muncul begitu kandidat pendidik tengah merancang bentuk asesmen yang akan dilakukan kepada siswa. Hal itu wajar ditanyakan karena siswa atau muridlah yang nanti mendapatkan penilaian.

Sebagaimana penjelasan-penjelasan tentang penilaian, bahwasanya tujuan dari asesmen adalah untuk mengetahui atau mengukur tingkat pengetahuan siswa baik sebelum ataupun sesudah mendapatkan materi pelajaran.

Dari hasil asesmen itulah yang nanti akan diketahui bagaimana sebenarnya pemahaman siswa dalam memahami materi-materi yang diajarkan oleh gurunya.

Dari situ pula nanti akan didapatkan data dan informasi tentang perkembangan pengetahuan ataupun keterampilan yang telah dicapai siswa.

Baca Juga: Konsumsi Tanaman Pagar Ini Ternyata Membantu Atasi Cacingan, Memperlancar ASI dan Manfaat Kesehatan Lainnya

Namun begitu, banyak pendidik yang terkadang masih belum mempertanyakan dalam melakukan asesmen untuk membantu pengembangan kompetensi peserta didik kandidat cenderung harus seperti apa.

Padahal, jika memahami dengan lebih detail, pendidik perlu mengetahui betapa pentingnya keterlibatan peserta didik dalam proses penilaian.

Hal itu karena memang sejatinya penilaian adalah alat untuk mengetahui tingkat perkembangan murid dari suatu kegiatan belajar mengajar.

Pertanyaan

Lantas, dalam melakukan asesmen untuk membantu pengembangan kompetensi peserta didik kandidat cenderung harus seperti apa?

Jawaban

Dalam melakukan penilaian yang bertujuan mengetahui dan meningkatkan kompetensi dari para peserta didik, maka yang perlu dilakukan adalah menyadari tiga bentuk asesmen yang penting bagi proses pembelajaran siswa.

Baca Juga: Air Terjun Jumog, Destinasi Wisata di Jawa Tengah Cocok untuk Melepas Penat

Pembahasan

Adapun penjelasan lebih ringkas tentang ada tiga macam kategori asesmen berdasarkan fungsinya yang bisa dipahami oeh guru kandidita bisa disimak pada penjelasan di bawah ini.

1. Asesmen sebagai Proses Pembelajaran

Sejatinya asesmen memang bertujuan untuk memotret proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. Karena itu, dalam proses ini peserta didik perlu dilibatkan secara aktif, tidak hanya sebagai penilai dirinya sendiri, tetapi juga temannya.

Pelibatan siswa dalam proses penilaian seperti ini merupakan salah satu contoh bentuk asesmen untuk proses pembelajaran.

Hal itu karena bentuk asesmen ini memiliki fungsi untuk melihat kemampuan awal dan kebutuhan mereka. Selain itu, sebagai umpan balik untuk memperbaiki proses pembelajaran yang telah didapatnya.

Baca Juga: Keuangan Rumah Tangga : Pengertian, Prinsip, Tipe, dan Langkah Pengaturan

2. Asesmen untuk Proses Pembelajaran

Pada asesmen ini fungsi utamanya adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh peserta didik. Dengan begitu, akan diketahui tentang hasil belajar yang dilakukan siswa.

Penilaian dalam fungsi asesmen untuk proses pembelajaran bisa dalam bentuk pemberian asesmen formatif maupun sumatif yang dilakukan di akhir topik bahasan ataupun akhir seluruh kegiatan pembelajaran.

3. Asesmen sebagai Akhir Proses Pembelajaran

Asesmen pada bagian ini berfungsi untuk memotret dan mendapatkan hasil dari proses pembelajaran yang berbentuk penjabaran kualitas ataupun angka.

Hasil dari penilaian tersebut nantinya akan digunakan untuk merefleksikan hasil belajar, melihat kemampuan dari peserta didik, hingga pedoman untuk merancang pembelajaran selanjutnya.

Demikianlah penjelasan mengenai dalam melakukan asesmen untuk membantu pengembangan kompetensi peserta didik kandidat cenderung seperti apa.***