Pembelajaran Harus Dilakukan Secara Efektif, Salah Satu Caranya Adalah dengan Meningkatkan Keterlibatan Siswa

9 Juli 2023, 09:45 WIB
Pembelajaran Harus Dilakukan Secara Efektif, Salah Satu Caranya Adalah dengan Meningkatkan Keterlibatan Siswa. /Pexels / Tima Miro Shnichenko/

INFOTEMANGGUNG.COM - Apakah para Bapak dan Ibu Guru setuju meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran akan membuat pembelajaran dilakukan secara efektif? Di bawah ada sejumlah alasan pertanyaan pembelajaran harus dilakukan secara efektif, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

Kebanyak pendidik setuju, pertanyaan pembelajaran harus dilakukan secara efektif, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, dengan demikian seorang pendidik perlu memahami model-model interaksi dalam kegiatan PKR ini. Soal seperti ini sering dijadikan topik dalam diskusi saat kuliah.

Mahasiswa jurusan pendidikan wajib bisa menjawab pertanyaan pembelajaran harus dilakukan secara efektif, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, dengan demikian seorang pendidik perlu memahami model-model interaksi dalam kegiatan PKR ini.

Baca Juga: Pak Hafiz akan Menjelaskan Materi Mengenai Keliling Bangun Datar Lingkaran, agar Siswa Dapat Memahami Konsep y

Pertanyaan:

Pembelajaran harus dilakukan dengan efektif, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

Dengan demikian seorang pendidik perlu memahami model-model interaksi dalam kegiatan PKR.

Secara umum terdapat dua model pembelajaran yang dapat dilakukan, yakni Proses Belajar Arahan Sendiri (PBAS) dan Proses Belajar Melalui Kerja Sama (PBMKS).

Berdasarkan hal tersebut:

a. Jelaskanlah alasan penggunaan model PBAS ditinjau dari tujuan dan peran guru!

b. Jelaskanlah alasan penggunaan model PBMKS tipe Olah-Pikir Sejoli (OPS) ditinjau dari tujuan dan peran guru!

c. Jelaskanlah alasan penggunaan model PBMKS tipe Tutorial Teman Sebaya (TTS) ditinjau dari tujuan dan peran guru!

Baca Juga: Kasus: PT Cahaya Abadi Adalah Sebuah Perusahaan Manufaktur Yang Beroperasi Dalam Bidang Elektronik yang Punya

Jawaban:

a. Alasan digunakannya model Proses Belajar Arahan Sendiri (PBAS) ditinjau dari tujuan dan peran guru bisa diuraikam sebagai berikut:

- Tujuan Pembelajaran Mandiri:

Model pembelajaran diri PBAS punya tujuan untuk mengembangkan kemandirian serta tanggung jawab belajar para siswa.

Pada model PBAS ini, para siswa diberikan kesempatan untuk mengelola waktu, sumber daya, dan proses pembelajaran mereka sendiri.

Siswa belajar bisa mengatur diri sendiri, mencari informasi, dan memecahkan masalah secara mandiri.

Tujuan utama PBAS ialah membantu para siswa menjadi pembelajar yang aktif, kritis, dan mandiri.

- Pengembangan Kemampuan Belajar:

Dalam model PBAS itu, siswa diajak untuk mengembangkan kemampuan belajar secara lebih efektif dan efisien.

Siswa belajar bagaimana mengatur diri sendiri, mengatur waktu, merencanakan pembelajaran, dan memantau kemajuan belajar mereka.

Dengan begitu, model PBAS memfokuskan pada pengembangan keterampilan metakognitif siswa, yang membantu mereka menjadi pembelajar yang lebih baik dalam waktu jangka panjang.

- Pemenuhan Kebutuhan Individu:

Model PBAS memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan, gaya belajar, dan minat mereka sendiri.

Siswa memiliki kesempatan untuk memilih materi yang ingin mereka pelajari, mengeksplorasi topik dengan lebih mendalam, atau bekerja pada tingkat yang sejalan dengan kemampuannya.

Di sini Guru menjalankan peran sebagai fasilitator dan penasihat untuk mengarahkan siswa menentukan tujuan pembelajaran mereka sendiri dengan cara memberikan arahan, dan memberikan umpan balik yang dibutuhkan.

- Guru menjadi Fasilitator Pembelajaran:

Dalam model PBAS, peran guru berpindah dari pengajar yang dominan menjadi fasilitator pembelajaran.

Guru memberi arahan awal, menyediakan sumber daya pembelajaran, membantu siswa di dalam pengaturan tujuan dan pembuatan rencana pembelajaran, serta memberi umpan balik yang konstruktif.

Guru juga menjadi sumber inspirasi dan motivasi untuk siswa, mendukung mereka dalam mengatasi hambatan belajar, dan mendorong refleksi diri.

b. Alasan pemakaian model Proses Belajar Melalui Kerja Sama (PBMKS) tipe Olah-Pikir Sejoli (OPS) jika ditinjau dari tujuan dan peran guru ialah sebagai berikut:

- Tujuan Pembelajaran Kolaboratif

Model PBMKS OPS bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kerja sama serta kolaborasi siswa dalam pembelajaran.

Melalui sama dalam kelompok atau pasangan, siswa bisa saling belajar, bertukar informasi, dan membangun pengetahuan secara bersama-sama.

Tujuan utama PBMKS OPS adalah membantu siswa menjadi pembelajar yang mampu berkolaborasi, menghargai perbedaan, dan bekerja secara efektif dalam tim.

- Pembelajaran Aktif dan Konstruktif:

Dalam model PBMKS OPS, siswa dengan aktif terlibat di dalam berbagai kegiatan diskusi, tanya jawab, pemecahan masalah, dan pembelajaran berbasis proyek.

Mereka bekerja bersama untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam dan membangun pengetahuan secara bersama-sama.

Model ini memungkinkan murid untuk mengembangkan pemikiran kritis, keterampilan komunikasi, serta kemampuan bekerja dalam tim.

- Diversitas dan Keberagaman:

Model PBMKS OPS mendorong keragaman dan keberagaman dalam kelompok atau pasangan kerja sama. Siswa dengan latar belakang, keahlian, dan pendekatan berbeda dapat saling melengkapi dan saling belajar satu sama lain.

Di dalam proses ini, murid juga belajar menghargai perbedaan, beradaptasi, dan bekerja secara efektif di dalam tim yang terdiri dari anggota dengan keahlian dan latar belakang yang beragam.

- Guru sebagai Pembimbing dan Fasilitator:

Pada model PBMKS OPS, peran guru ialah sebagai pembimbing dan fasilitator pembelajaran.

Guru memberi arahan awal, menyediakan materi dan sumber daya yang relevan, serta membantu saat membentuk kelompok atau pasangan kerja sama yang efektif.

Guru memberi dukungan dan bimbingan kepada siswa dalam proses pembelajaran, memfasilitasi diskusi, mengelola waktu, dan memberikan umpan balik secara konstruktif.

c. Alasan pemakaian model Proses Belajar Melalui Kerja Sama (PBMKS) tipe Tutorial Teman Sebaya (TTS) ditinjau dari tujuan dan peran guru ialah sebagai berikut:

-Tujuan Pembelajaran Kolaboratif:

Model PBMKS TTS memiliki tujuan untuk mendorong kolaborasi dan interaksi antara siswa dalam proses pembelajaran.

Lewat tutor teman sebaya, murid bisa saling membantu dan mendukung satu sama lain dalam pemahaman materi pelajaran.

Tujuan utama PBMKS TTS ialah memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan meningkatkan pemahaman siswa melalui interaksi antar siswa.

-Pembelajaran Aktif dan Konstruktif:

Pada model PBMKS TTS, siswa secara aktif terlibat di dalam membantu dan mengajar teman sebaya mereka.

Mereka membangun pengetahuan mereka sendiri dengan menjelaskan konsep, memberikan contoh, atau merangkum materi kepada teman sebaya.

Model ini mendorong siswa untuk berpikir dengan mendalam, mengorganisasi informasi dengan baik, dan mengembangkan keterampilan mengajar yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.

-Meningkatkan Keterampilan Sosial:

Model PBMKS TTS membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial yang penting, contohnya kemampuan berkomunikasi, berempati, dan bekerjasama.

Siswa belajar untuk memahami perspektif teman sebaya mereka, dan mengenali kebutuhan individu, serta menyampaikan informasi dengan cara yang efektif.

Lewat interaksi tutor teman sebaya, siswa juga mengembangkan keterampilan mendengarkan dan memberikan umpan balik yang konstruktif.

- Guru sebagai Pendukung dan Fasilitator:

Dalam model PBMKS TTS, peran guru ialah sebagai pendukung dan fasilitator pembelajaran.

Guru memberi arahan awal, memberi contoh, dan memberikan pedoman kepada siswa di dalam menjalankan peran tutor teman sebaya.

Guru juga memberi pemantauan dan umpan balik yang relevan kepada siswa untuk memastikan kualitas pembelajaran yang efektif.

Baca Juga: Berikan Analisis Anda Apa Saja Materi Muatan yang Dapat Diatur di Dalam Undang-Undang, Simak Selengkapnya

-Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Motivasi:

Dalam model PBMKS TTS, siswa yang bertindak sebagai tutor teman sebaya bisa merasa lebih percaya diri dan termotivasi karena mereka mempunyai kesempatan untuk mengajar dan membantu teman sekelas mereka.

Hal ini akan membantu dalam membangun kepercayaan diri, meningkatkan pemahaman mereka sendiri, dan memperkuat rasa tanggung jawab terhadap pembelajaran.

Dengan memakai model PBMKS tipe TTS, tujuan pembelajaran yang berorientasi pada kolaborasi, pembelajaran aktif, pengembangan keterampilan sosial, dan peningkatan kepercayaan diri dapat tercapai.

Guru berperan sebagai pendukung dan fasilitator yang membantu siswa dalam berinteraksi, mengajar, dan memastikan kualitas pembelajaran yang baik antara tutor teman sebaya dan penerima bantuan.

Demikianlah contoh jawaban pertanyaan pembelajaran harus dilakukan secara efektif, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, dengan demikian seorang pendidik perlu memahami model-model interaksi dalam kegiatan PKR. Semoga bermanfaat.***

Disclaimer:

Kebenaran jawaban ini tidakkah bersifat mutlak, sehingga jawaban dapat dieksplorasi lagi lebih lanjut.

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler