INFOTEMANGGUNG.COM - Seiring dengan pergantian kurikulum sekolah/madrasah yang berubah dari waktu ke waktu agar bisa selaras dengan perkembangan zaman, beberapa istilah dalam dunia pendidikan pun ikut berubah.
Sebentar lagi sekolah/madrasah akan berganti kurikulum, dari Kurikulum 13 yang berfokus pada intrakurikuler atau tatap muka, menjadi Kurikulum Merdeka yang memadukan intrakurikuler dan kokurikuler atau kegiatan yang menguatkan intrakurikuler sebagai panduan.
Sebagai siswa dan orang tua siswa sudah harus bersiap menghadapi pergantian kurikulum dan tentunya perlu mengerti istilah yang juga ikut berubah.
Untuk istilah siswa sendiri juga sudah mengalami pergeseran menjadi peserta didik. Lalu istilah apa lagi ya yang akan mengalami perubahan?
Tentunya akan banyak yang berubah, walaupun fungsinya Masih tetap sama.
Perubahan istilah pendidikan di Kurikulum Merdeka
1. Silabus menjadi ATP (Alur Tujuan Pembelajaran).
2. KI (Kompetensi Isi) menjadi CP (Capaian Pembelajaran).
3. KD (Kompetensi Dasar) menjadi TP (Tujuan Pembelajaran).
4. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) menjadi Modul Ajar.
5. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) menjadi KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran).
6. IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) menjadi IKTP (Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran).
7. PH (Penilaian Harian) menjadi sumatif.
8. PTS (Penilaian Tengah Semester) menjadi STS (Sumatif Tengah Semester).
9. PAS (Penilaian Akhir Semester) dan PAT (Penilaian Akhir Tahun) menjadi SAS (Sumatif Akhir Semester).
10. Indikator Soal menjadi Indikator Asesmen.
11. Penilaian sejawat menjadi formatif.
Kurikulum akan selalu berubah pada masanya, tidak berhenti di situ saja. Setelah Kurikulum Merdeka, pasti akan ada pergantian istilah lagi, entah karena faktor pergantian pemimpin atau faktor situasi yang mengharuskan kurikulum mengalami pembaharuan. Istilah baru dalam bidang pendidikan pasti juga akan berubah.
Apapun perubahan istilahnya, yang terpenting adalah mutu pendidikan di Indonesia bisa semakin baik dan maju. Memudahkan pembelajar dalam berprestasi dan meraih kesuksesan.
Khususnya pada Kurikulum Merdeka nanti, semoga tujuan proses pembelajaran secara pengalaman nyata yang menyenangkan bisa tercapai, dan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan, serta mampu mengangkat nama pendidikan Indonesia menjadi lebih dan semakin harum.
Perubahan istilah dari Kurikulum 13 ke Kurikulum Merdeka di atas semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat bagi siswa maupun orang tua siswa dalam mempersiapkan pergantian kurikulum mendatang.***