Pembelajaran Sosial dan Emosional bagi Siswa Merupakan Pembelajaran Secara Kolaboratif oleh Seluruh Komunitas

8 Februari 2023, 22:07 WIB
Pembelajaran Sosial dan Emosional bagi Siswa Merupakan Pembelajaran Secara Kolaboratif oleh Seluruh Komunitas Sekolah /pexels.com/THIS IS ZUN/

INFOTEMANGGUNG.COM – Pembelajaran sosial dan emosional bagi siswa merupakan pembelajaran secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah yang memungkinkan siswa berpikir secara kreatif dikatakan juga menggunakan cara berpikir …

Pembelajaran Sosial Emosional atau disingkat PSE sebenarnya bukan praktik pembelajaran baru. Hanya saja Indonesia belum umum menerapkannya. Walaupun sistem pembelajaran seperti ini telah diterapkan di banyak negara, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

Pengertian Pembelajaran Sosial Emosional

Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) bisa diartikan sebagai pembelajaran kolaboratif yang melibatkan semua pihak yang terkait. Tujuannya adalah untuk melatih kemampuan para siswa agar dapat memahami, mengelola, dan mengekspresikan aspek sosial dan emosional dalam dirinya.

Baca Juga: 5 Kompetensi Pembelajaran Sosial Emosional, Harus Dikuasai agar Pembelajaran Semakin Optimal

Dengan harapan, para siswa bisa berhasil melakukan berbagai aktivitas dalam hidupnya secara seimbang. Baik belajar, berhubungan dengan orang lain, menyelesaikan masalah yang dihadapinya, serta mampu beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan.

Pada dasarnya PSE bukanlah pelajaran tambahan, melainkan dimasukkan ke dalam pembelajaran secara umum. Maksudnya agar para siswa bisa mendapatkan kemampuan sosial emosional yang baik untuk mengimbangi kompetensi akademik yang dimilikinya.

 

Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional

Umumnya Pembelajaran Sosial Emosional di terapkan dengan kerangka CASEL (Collaborative for the Advancement of Social and Emotional Learning). CASEL adalah organisasi yang memberikan advokasi penerapan PSE.

Baca Juga: Penguatan untuk Menguasai Karakteristik Peserta Didik dari Aspek Sosial, Kultural Emosional, Serta Menampilkan

Terdapat lima komponen yang ada dalam kerangka CASEL ini, yaitu:

  • Kesadaran diri (self-awareness): kemampuan untuk mengintegrasikan identitas dirinya dengan hal lain termasuk masalah sosial.
  • Pengelolaan diri (self-management): kemampuan mengelola emosi dan stress, keterampilan organisasional, dan sejenisnya.
  • Kesadaran sosial (social awareness): memahami orang lain dan cara mereka berpikir, menunjukkan rasa terima kasih, dan sebagainya.
  • Kemampuan berinteraksi sosial (relationship skills): mampu berkomunikasi dengan efektif, menyelesaikan masalah secara konstruktif, dan sebagainya.
  • Pengambilan keputusan bertanggung jawab (responsible decision-making): membuat keputusan setelah menganalisis data, informasi dan fakta, berpikir kritis, dan mengevaluasi hasil keputusan tersebut.

Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional bisa dimanfaatkan oleh sekolah untuk menjaga kesejahteraan para siswa secara sosial dan emosional. Mengingat proses belajar dan pengembangan diri sudah merupakan tekanan tersendiri.

Baca Juga: Modul 2.2 Guru Penggerak Pembelajaran Sosial dan Emosional, Cara Bertahan dari Masalah

Dengan menerapkan PSE, para siswa akan lebih mampu mengelola emosi dan cara berpikirnya. Mampu menyadari kemampuan dan kekurangan dirinya sendiri, memahami orang lain, dan mampu berpikir kritis dan kreatif dalam menjalani kesehariannya.

Sehingga para siswa bisa menjadi orang yang memiliki sikap positif, baik kepada dirinya sendiri maupun kepada orang lain dalam berkehidupan sosial. Terutama saat menghadapi masalah yang perlu dipecahkan sendiri.

Namun penerapan PSE ini juga bisa bermanfaat bagi sekolah dan seluruh warganya, bukan hanya pada peserta didik. Budaya positif ini bisa membuka komunikasi positif antara guru dengan siswa, membangun rasa aman dan nyaman di sekolah.

 

Strategi Penerapan PSE

Terdapat tiga ruang lingkup yang bisa menjadi tempat penerapan PSE, yaitu:

  • Rutin, misalnya berkumpul sejenak setiap pagi untuk menyampaikan apa yang akan dicapai dalam pembelajaran hari itu.
  • Terintegrasi dalam mata pelajaran, misalnya dalam diskusi kasus atau penyelesaian masalah dalam tugas kelompok.
  • Protokol, sudah dimasukkan ke dalam tata tertib sekolah. Misalnya penyelesaian masalah tanpa kekerasan, membangun hubungan sosial yang positif.

Teknik yang Bisa Dilakukan sebagai Penerapan PSE

Ada bermacam teknik yang bisa diterapkan untuk Pembelajaran Sosial Emosional, misalnya:

  • Teknik STOP = Stop, Take a deep breath (tarik nafas panjang), Observe (mengamati), dan Proceed (lanjutkan).
  • PSE berbasis mindfulness yaitu melatih diri peka terhadap sekeliling.
  • Melakukan identifikasi perasaan baik secara lisan atau tertulis. Misalnya dengan membuat puisi, jurnal.
  • Menuliskan surat ucapan terima kasih kepada orang terdekat atau orang lain.
  • Menyadari kondisi tubuh.
  • Diskusi kelompok membahas masalah sosial dan emosional.

Baca Juga: Berbagai Permasalahan dalam Interaksi Sosial disebut, Ini Jawabannya

Pembelajaran sosial dan emosional bagi siswa merupakan pembelajaran secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah yang memungkinkan siswa berpikir secara kreatif dikatakan juga menggunakan cara berpikir kritis. Sehingga bisa menjadi pribadi yang seimbang.***

Disclaimer:
INFOTEMANGGUNG.COM tidak mengijinkan artikel dicopy paste atau dilakukan sindikasi dengan alasan apapun.

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler