Apa Konsep Merdeka Belajar Ki Hajar Dewantara? Berikut Penjelasannya

31 Januari 2023, 10:47 WIB
Ilustrasi foto pahlawan nasional Ki Hajar Dewantara /Novi Fitriana Qori/

INFOTEMANGGUNG.COM - Ki Hajar Dewantara adalah salah satu tokoh ternama di Indonesia, khususnya bidang pendidikan. Beliau juga dikenal dengan Konsep Merdeka Belajar Ki Hajar Dewantara

Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau biasa disebut sebagai Ki Hajar Dewantara merupakan keturunan bangsawan Jawa. Beliau juga adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, guru bangsa, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi orang pribumi Indonesia sejak jaman penjajahan Belanda. 

Baca Juga: 3 Model Pembelajaran Primadona dalam Kurikulum Merdeka

Ki Hajar Dewantara lahir di Pakualam, pada tanggal 2 Mei 1889. Pria ini juga merupakan Menteri Pengajaran Indonesia ke-1 pada era Soekarno, dengan masa jabatan 2 September 1945 - 14 November 1945. 

Ki Hajar Dewantara juga mendirikan taman siswa pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta. Taman siswa didirikan sebagai perguruan tempat belajar, tempat memperjuangkan serta tempat mewujudkan cita-cita hidup. Taman siswa mengacu pada garis kebudayaan nasional dan berupaya mendidik angkatan muda dalam jiwa kebangsaan. 

Atas jasa Ki Hajar Dewantara terhadap perjuangannya dalam dunia pendidikan, belia dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Nasional. 

Baca Juga: 5 Langkah Penting Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Kurikulum Merdeka

Menurut Ki Hajar Dewantara mengajar atau mendidik merupakan suatu proses memanusiakan manusia. Oleh sebab itu, pendidikan wajib untuk memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental, jasmani, dan rohani.

Ki Hajar Dewantara berulang kali menekankan mengenai konsep "Kemerdekaan dalam belajar". Konsep Merdeka Belajar Ki Hajar Dewantara ini mengacu pada bagaimana membentuk manusia dengan langkah awal pengembangan bakat diri manusia itu sendiri. 

Konsep Merdeka Belajar Ki Hajar Dewantara ini menitikberatkan pada kehendak siswanya. Jadi, yang memiliki kehendak adalah siswa bukan pendidik. 

Baca Juga: Menjawab Keberlangsungan Merdeka Belajar Program Guru Penggerak Bersama Nadiem Makarim

Pendidik tidak berhak memaksakan kehendak jadi hitam atau jadi putih. Atas dasar hal tersebutlah timbul konsep "Tut Wuri Handayani". 

Hasil positif dari pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah sebagai berikut : 

1. Prinsip kepemimpinan seorang guru yaitu :

- Ing ngarso sung tuladha : yang berarti bahwa orang tua atau guru sebagai suri tauladan anak dan siswa.

- Ing madya mangun karso : yang di tengah memberi semangat dan ide-ide yang mendukung.

- Tut wuri handayani : yang di belakang memberikan motivasi.

Baca Juga: Ketahui 7 Contoh Jawaban Motivasi Menjadi Guru Penggerak

2. Sistem pendidikan yang dilakukan yaitu menggunakan sistem among atau Among Metode artinya guru itu menjaga, membina, dan mendidik anak  dengan kasih sayang.

3. Tri pusat pendidikan berarti bahwa yang mewarnai peserta didik adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat.

4. Asas-asas dalam pendidikan ada 5 yaitu : 

- Asas Kemerdekaan

- Asas Kodrat Alam

- Asas Kebudayaan

- Asas Kebangsaan

- Asas Kemanusiaan

Baca Juga: Berbicara tentang Model Pembelajaran Berbasis Proyek pada Kurikulum Merdeka, Nadiem Makarim: Kita Ambil 20%

Itulah Konsep Merdeka Belajar Ki Hajar Dewantara. Semoga bisa menjadi acuan bagi semua pendidik, baik guru maupun orang tua.***

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler