Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Merdeka Belajar telah diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikburistek) pada Februari 2022. Begitu banyak terobosan yang dilakukan pemerintah guna mendongkrak semangat belajar siswa pasca pandemi covid-19.
Merdeka Belajar tidak hanya ditujukan kepada peserta didik saja, namun juga mencakup segala aspek pendidikan, termasuk juga tenaga pendidik atau guru.
Guru memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Mengapa demikian? Bagaimana tidak, jika kemampuan guru baik maka akan selaras dengan output yang dihasilkan yaitu anak didik yang berkualitas.
Baca Juga: Mampukah Indonesia Capai Pendidikan Berkualitas? Terobosan Merdeka Belajar Kuncinya
Seperti yang telah kita ketahui, ada 22 episode terobosan-terobosan Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh pemerintah. Jika ditelaah lebih jauh, yang terlihat sangat masif dari program Merdeka Belajar adalah program Guru Penggerak.
Dikutip dari laman sekolah penggerak, program Guru Penggerak ini sudah mencapai angkatan ke-10. Pemerintah terlihat tidak main-main dengan terobosan yang dibuat, khususnya di bidang pendidikan.
Program pemerintah, Merdeka Belajar, khususnya program Guru Penggerak adalah salah satu bentuk upaya awal pemerintah untuk memperbaiki Sumber Daya Manusia (SDM). Program Guru Penggerak merupakan program pelatihan bagi guru untuk menjadi penggerak bagi guru yang lain. Dengan guru bergerak secara bersama-sama maka akan menciptakan satu sinergi yang sama pula, satu visi, satu misi yaitu menjadi pendidik yang berpusat pada siswa, sehingga mampu melahirkan siswa-siswi yang berprestasi.
Dengan gerakan Guru Penggerak secara masif harapan terbentuknya komunitas guru yang kuat juga semakin cepat. Namun, disisi lain selalu saja timbul pertanyaan-pertanyaan atas keresahan yang dirasakan oleh guru dan masyarakat luas. Salah satu keresahan yang timbul adalah mengenai keberlangsungan Merdeka Belajar program Guru Penggerak jika ada pergantian pejabat negara.
