Inti dari Perencanaan Berbasis Data Adalah Penggunaan Rapor Pendidikan, Apa Saja Tahapannya?

26 Oktober 2022, 21:09 WIB
Inti dari Perencanaan Berbasis Data Adalah Penggunaan Rapor Pendidikan, Apa Saja Tahapannya? /pexels.com/Mikael Blomkvist//

INFOTEMANGGUNG.COM – Inti dari perencanaan berbasis data adalah dengan melalui berbagai tahapan yang dilakukan untuk satuan pendidikan.

Perencanaan Berbasis Data (PBD) adalah sebuah upaya untuk memanfaatkan data rapor pendidikan untuk dijadikan sebagai intervensi satuan, pemerintah daerah, serta dinas pendidikan terhadap capaian serta mutu pendidikan.

Dengan PBD ini maka akan mewujudkan perbaikan pembelanjaan anggaran serta pembenahan pada setiap sistem pengelolaan satuan pendidikan agar menjadi lebih efektif, konkret, dan akuntabel.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 110, Mengamati Nilai-Nilai Kehidupan di Masyarakat

Dalam mewujudkan hal tersebut, Kemendikbudristek telah meluncurkan platform Rapor Pendidikan Indonesia yang di dalamnya tersedia berbagai data terkait laporan hasil evaluasi sistem pendidikan.

Adapun kebijakan untuk sistem pendidikan ini, lebih menekankan terhadap orientasi dari mutu pendidikan serta sistem yang terintegrasi.

Sehingga bisa disimpulkan jika rapor ini digunakan untuk Perencanaan Berbasis Data dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan.

Inti dari Perencanaan Berbasis Data adalah agar bisa mencapai peningkatan serta perbaikan mutu pendidikan agar lebih berkesinambungan.

Baca Juga: Resep Nasi Goreng Kunyit yang Menggiurkan, Solusi Sedap untuk Ide Jualan

Dari PDB, satuan pendidikan akan lebih mudah dalam menganalisis masalah. Kemudian solusi akan dituangkan pada sebuah dokumen yang disebut perencanaan dan anggaran.

Untuk lebih memahami, simak tahapan Perencanaan Berbasis Data berikut ini:

1. Identifikasi

Rapor pendidikan akan diunduh oleh satuan pendidikan dengan tujuan untuk memilih serta menetapkan masalah yang akan dihadapi.

Daftar indikator prioritas menjadi rujukan atas data yang diambil, yang nantinya akan ditetapkan sebagai masalah yang hendak diintervensi.

2. Refleksi

Semua pemangku kepentingan di sekolah bersama kepala sekolah melakukan refleksi diri untuk bisa mencari akar masalah dari tantangan tersebut.

Masalah yang diintervensi sebelumnya akan dianalisis sehingga ditemukan akar masalahnya.

Baca Juga: Bongkar Resep Pisang Buntel, Bisa Jadi Ide Jualan yang Menguntungkan

3. Benahi

Pada tahap ini dilakukan penyusunan terhadap rencana kegiatan dan program yang nantinya akan dilakukan untuk mengatasi akar masalah.

Maka dari itu, keterlibatan dari pemangku kepentingan sangatlah berperan dalam tahapan ini. Lebih tepatnya sejak perencanaan dilakukan.

4. Memasukkan Dokumen RKAS

Semua kegiatan dan program yang sudah disusun, diinput ke dalam aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).

Yaitu dengan menetapkan barang dan jasa yang akan dibelanjakan, kemudian mendaftar ke aplikasi RKAS.

5. Melaksanakan dan Monev

Pemangku kepentingan dan kepala sekolah akan memantau program dan kegiatan yang sudah direncanakan.

Baca Juga: Intip Resep Kroket Pisang yang Lumer di Mulut, Bisa Jadi Ide Jualan Masa Kini

Adapun terlaksananya kegiatan dan capaian pada rapor pendidikan, akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk rencana kedepannya.

Jadi inti dari Perencanaan Berbasis Data adalah agar dapat memperbaiki serta meningkatkan mutu pendidikan di setiap sekolah. Caranya yaitu dengan melalui lima tahapan untuk satuan pendidikan menggunakan rapor pendidikan.***

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: ditsmp.kemdikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler