INFOTEMANGGUNG.COM – Keberadaan kendaraan listrik di Indonesia saat ini menjadi trend di kalangan masyarakat. Namun sayangnya masih banyak yang belum tahu Cara Membuang Limbah B3 atau Baterai Kendaraan Listrik.
Padahal presiden Joko Widodo telah menginstruksikan untuk para pejabat pemerintah daerah maupun pusat untuk menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas operasional yang teken melalui Inpres Nomor 7 tahun 2022.
Baca Juga: Pemerintah Dorong Pengelolaan Baterai Bekas Kendaraan Listrik Jadi Sentra Ekonomi Baru di Indonesia
Sama halnya dengan kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak atau BBM yang mengeluarkan polusi udara yang tidak baik untuk tubuh, kendaraan listrik juga memiliki dampak yang buruk bagi alam.
Mengutip dari cohenusa.com, limbah baterai ini banyak mengandung bahan kimia seperti asam sulfat, litium, kadmium, atau timbal.
Bahkan beberapa jenis baterai tersebut juga terdapat pada baterai yang sering kita temui seperti baterai alkaline kecil, baterai mobil, atau baterai ponsel.
Jika limbah baterai tersebut tidak diolah atau di daur ulang dengan baik, limbah baterai akan berdampak pada lingkungan sekitar.
Misal, bahan kimia dapat membahayakan kehidupan tumbuhan dan satwa liar, sekaligus berakhir pada pencemaran pasokan makanan dan air.
Namun jika memang tidak bisa mengolah dan mendaur ulang limbah baterai B3 tersebut, alangkah baiknya limbah tersebut harus dibuang dengan baik.
Hal ini dilakukan agar limbah yang ada tidak mencemari dan membahayakan manusia disekitar anda. Dan berikut artikel ini akan mengupas 3 cara membuang limbah B3 atau baterai kendaraan listrik yang sedang tren di kalangan masyarakat.
MEMBUANGNYA KE DALAM SUMUR
Cara membuang limbah B3 atau baterai kendaraan listrik yang mudah pertama yakni dengan membuang baterai ke dalam sebuah sumur.
Pembuangan limbah ke sumur dalam merupakan suatu usaha membuang limbah B3 ke dalam formasi geologi yang berada jauh di bawah permukaan bumi yang memiliki kemampuan mengikat limbah.
Hal ini sama formasi tersebut yaitu memiliki kemampuan menyimpan cadangan minyak dan gas bumi.
Hal yang penting juga yang perlu untuk diperhatikan dalam pemilihan tempat ialah struktur dan kestabilan geologi serta hidrogeologi wilayah setempat.
Secara teori, limbah B3 ini akan terperangkap di lapisan itu sehingga tidak akan mencemari tanah maupun air.
DITAMPUNG DI SEBUAH KOLAM PENYIMPANAN
Cara membuang limbah B3 atau baterai kendaraan listrik kedua yaitu dengan cara ditampung di sebuah kolam. Limbah B3 cair dapat ditampung pada kolam-kolam yang diperuntukkan khusus bagi limbah B3.
Kolam-kolam ini seharusnya dilapisi lapisan pelindung yang dapat mencegah perembesan limbah. Sehingga ketika air limbah menguap, senyawa B3 akan terkonsentrasi dan mengendap di dasar.
Namun kelemahan metode ini adalah memakan lahan karena limbah akan semakin tertimbun dalam kolam, ada kemungkinan kebocoran lapisan pelindung, dan ikut menguapnya senyawa B3 bersama air limbah sehingga mencemari udara.
MENANAM LIMBAH B3 ATAU SECURE LANDFILLS
Dan cara yang terakhir untuk membuang limbah B3 atau baterai kendaraan listrik ini ialah dengan cara ditanam.
Limbah B3 atau baterai kendaraan listrik tersebut dapat ditimbun pada landfill, namun harus dengan pengamanan tingkat tinggi.
Pada metode pembuangan limbah B3 atau baterai kendaraan listrik ini disebut dengan secure landfill.
Baca Juga: Promosi Kendaraan Listrik Semakin Gencar, Limbah Baterai B3 Masih Menjadi Polemik
Caranya limbah B3 harus dimasukkan ke dalam drum atau tong-tong, kemudian dikubur dalam landfill yang didesain khusus untuk mencegah pencemaran limbah B3.
Landfill harus dilengkapi peralatan monitoring yang lengkap untuk mengontrol kondisi limbah B3 dan harus selalu dipantau.
Metode ini jika diterapkan dengan benar dapat menjadi cara penanganan limbah B3 yang efektif.
Metode secure landfill merupakan metode yang memiliki biaya operasi tinggi, masih ada kemungkinan terjadi kebocoran, dan tidak memberikan solusi jangka panjang karena limbah akan semakin menumpuk.
Dan itulah tadi 3 cara membuang limbah B3 atau baterai kendaraan listrik yang perlu dipahami sebelum membeli mobil dan motor elektrik.***