Dengan ukurannya yang lebih besar dan bahan bakunya yang terdiri dari balok kayu dan papan tebal dari kayu ulin, jukung batambit menjadi kendaraan ideal untuk mengangkut barang-barang berat dan hasil pertanian.
Kelebihannya dalam membawa beban menjadi nilai tambah bagi masyarakat yang menggantungkan hidup pada perdagangan dan pertanian.
Sejak awal pelaksanaannya, lomba dayung jukung adalah ajang yang eksklusif bagi warga setempat.
Namun, pesonanya yang menarik membuat semakin banyak peserta dari berbagai komunitas di sekitar Banjarmasin yang turut meramaikan event ini. Antara lain, peserta datang dari Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Sungai Martapura menjadi lokasi utama penyelenggaraan lomba dayung jukung.
Dengan ciri khas sungai yang meliuk-liuk membelah kota, peserta harus menavigasi air yang beralun damai namun menantang.
Regu-regu lomba yang terdiri dari 6 hingga 8 orang bertarung dengan tenaga dan kekompakan.