Namun, penting untuk diingat bahwa tudingan-tudingan ini muncul tanpa bukti yang meyakinkan.
Seperti diketahui sebelumnya, Bagus dan empat anggota kru lainnya memulai perjalanan mereka dari Asmat menuju Timika menggunakan sebuah long boat kayu tradisional.
Selain kru, mereka juga ditemani oleh tiga orang warga lokal yang berfungsi sebagai pemandu dan penjaga keamanan di perairan Papua yang berbahaya.
Baca Juga: Kecamatan Dukun Memiliki Penduduk Paling Sedikit di Magelang, Simak Pembahasannya
Tujuan perjalanan mereka adalah untuk merekam keindahan alam Papua yang masih alami dan melibatkan diri dalam budaya Asmat yang kaya.
Namun, apa yang seharusnya menjadi petualangan mendebarkan berubah menjadi mimpi buruk ketika Bagus tiba-tiba menghilang tanpa jejak.
Hal terakhir yang terlihat adalah ketika Bagus naik ke atas perahu yang sudah terbalik sebelum dihilangkan oleh arus laut.
Terakhir mereka melihat Bagus naik ke atas perahu yang sudah terbalik dengan wajah yang tampak tak percaya atas apa yang sedang terjadi.
Kejadian hilangnya Bagus menimbulkan kepanikan dan kekhawatiran di antara tim produksi. Mereka segera melaporkan kejadian ini kepada otoritas setempat dan memulai upaya pencarian yang intensif.