INFOTEMANGGUNG.COM – Budaya senior sebagai tahta tertinggi bagi mahasiswa junior masih menjadi budaya yang tumbuh subur di dunia perkuliahan Indonesia. Bagaimana jadinya jika kasus bully dengan embel-embel syarat ketahanan mental ketika memasuki suatu komunitas memakan korban?
Diketahui pada hari Sabtu, 3 Juni 2023, Tim Search And Resauce (SAR) dan tim penyelamatan gabungan Provinsi Riau bergerak melakukan pencarian mahasiswa Politeknik Caltex Riau yang hanyut di Sungai Kampar.
Sebelumnya korban yang bernama Candra Ari Kusuma tengah melakukan perkemahan di sekitar Pulau Cinta Sungai Kampar. Peristiwa terjadi pada pukul 11.45 WIB, ketika para senior mengajaknya mandi di sungai.
Baca Juga: Kaya akan Keberagaman Suku, Indonesia Juga Memiliki Suku Terasing yang Jarang Diketahui
Kronologi yang terjadi, sekitar jam 11 di hari itu, korban bersama 3 lainnya disuruh untuk membersihkan diri di sungai, usai berendam di kubangan lumpur.
Pihak senior meminta mereka untuk menutup mata menggunakan kain hitam dan memegang tongkat, lalu dipandu masuk ke sungai. Tak lama, terdengar teriakan minta tolong dari korban dan teman-temannya. Yang lain bisa ditolong, sayangnya korban langsung hanyut.
5 Hari Pencarian Korban
Usai mendapatkan laporan dari masyarakat, terkait korban mahasiswa Politeknik Caltex Riau yang hanyut pada 3 Juni lalu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kampar langsung berkoordinasi dengan Tim Tagana untuk melakukan pencarian di TKP.
Peristiwa ini terjadi di Teluk Jering Desa Teluk Kanidai Kecamatan Tambang. Tim Tagana dan Tim Gabungan bekerja sama melakukan penyisiran sungai Kampar memakai perahu. Mereka juga melakukan penyelaman dan berfokus pada titik-titik yang tercium bau amis menurut informasi warga.