Lebih lanjut, Sofyan menjelaskan bahwa hampir 80 persen sekolah telah menerapkan Kurikulum Merdeka.
Kurikulum ini mengajarkan siswa untuk berpikir logis dan mendorong daya kritis mereka.
Hal ini sangat penting bagi generasi masa depan yang akan dihadapkan pada tuntutan kompetensi yang semakin tinggi.
Oleh karena itu, anak-anak perlu menguasai berbagai bidang ilmu dan keterampilan.
Sofyan menyadari bahwa penerapan Kurikulum Merdeka sangat relevan dengan kondisi dan kebutuhan dunia kerja di masa depan.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga implementasi kurikulum ini agar berlangsung secara berkesinambungan hingga perguruan tinggi.
Baca Juga: Deposito Berjangka adalah Salah Satu Produk Perbankan, Simak Pembahasan Selengkapnya di sini
Salah satu peserta acara sosialisasi, Romian Theresia Nababan, seorang guru di SD Swasta Parulian 1 Medan, menyambut baik fleksibilitas yang ditawarkan oleh Kurikulum Merdeka.
Sebagai Guru Penggerak, ia sangat antusias menerapkan pengetahuan yang diperolehnya kepada siswa-siswinya dan berbagi dengan guru-guru lain di sekolah.