Network
Dari lokasi awal bangkai paus ditemukan, ditarik dengan tiga unit kapal nelayan menuju wisata Kenjeran Park. Sebelum akhirnya akan diangkut oleh alat berat crane menuju Museum Satwa Jatim Park 2 yang terletak di Kota Batu.
Rencananya, kerangka Paus Ballin akan direkonstruksikan menjadi kelengkapan wisata edukasi di Museum Satwa Jatim Park 2. Hal itu dilakukan, usai bangkai dikubur terlebih dahulu selama satu setengah tahun.
Menurut penjelasan tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, bahwa Paus Ballin yang ditemukan telah mati sekitar dua atau tiga hari sebelum ditemukan oleh nelayan. Dari hasil autopsi yang mereka lakukan, tidak ditemukan adanya bekas kekerasan dan pendengaran hewan tersebut, saat itu masih terbilang normal. Penting untuk mengungkap bagaimana paus tersebut bisa terdampar di pantai Surabaya ketika proses migrasinya.
Baca Juga: Daftar Gaji Honorer Tiap Bulan, Bisa sampai Rp5,6 Juta, Besaran Gaji yang Sudah Disahkan Pemerintah
"Kayaknya paus ini jomblo, mangkanya kesasar karena migrasinya jauh. Mangkane talah rek, ndang golek pasangan ben uripmu jelas lan ra kesasar. Hehehe," tulis salah satu komentar warganet dalam postingan.
Khofifah sendiri mengungkapkan bahwa Indonesia hampir 85 persennya berupa wilayah maritim. Berbagai jenis ikan paus kerap melintasi perairan Jatim, kemungkinan paus tersebut hidup di perairan Australia, lalu bermigrasi menuju perairan India.***
