INFOTEMANGGUNG.COM - Permainan lato-lato adalah permainan lama era akhir 1990-an yang kembali viral akhir-akhir ini. Pada berbagai daerah banyak keluar kebijakan tentang lato-lato ini, ada yang diserahkan pada sekolah, ada yang dilarang.
Jadi hits kembali, lato-lato turut dimainkan oleh publik figur sampai pejabat negara tak terkecuali Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat.
Viralnya mainan ini membuat anak-anak sekolah ikut memainkannya. Beberapa anak senang membawa lato-lato ke mana pun mereka pergi. Namun pemerintah kota (pemkot) Lhokseumawe, Aceh melarang siswa membawa lato-lato ke sekolah.
"Larangan tersebut masih sekedar imbauan. Pihak dinas belum mengeluarkan surat edaran terkait larangan membawa mainan lato-lato ke sekolah. Namun ke depannya akan kami sampaikan dalam bentuk surat edaran," kata A Haris, Plt Dinas Pendidikan dan Kebudayaan seperti dikutip INFOTEMANGGUNG.COM dari Antara.
Baca Juga: Ini SMA dan SMK Terbaik di Temanggung 2022, Pakai Sebagai Referensi Pendaftaran Sekolah Baru 2023
Penyebab dilarangnya membawa lato-lato ke sekolah oleh pemkot Lhokseumawe disampaikan alasannya oleh A Haris.
"Permainan lato-lato ini menimbulkan efek bising sehingga dapat mengganggu proses belajar mengajar.Bahkan bisa menyebabkan cedera akibat kena benturan atau putus talinya saat bermain," kata Plt DinasPendidikan dan Kebudayaan Lhokseumawe.
A Haris menyebutkan pihaknya sudah meminta para guru agar merazia dan bila ada murid yang kedapatan membawa mainan lato-lato, mainan itu disita.
"Jika kedapatan siswa yang membawa lato-lato, maka akan disita dan tidak akan dikembalikan lagi," kata A Haris.