Network
INFOTEMANGGUNG.COM – Silat adalah olahraga atau seni bela diri yang asalnya dari Indonesia. Banyak orang-orang Indonesia yang tertarik dengan silat bahkan sudah menyebar di kawasan Asia Tenggara seperti Vietnam, Filipina, Thailand, Malaysia, Brunei, dan Singapura.
Di Indonesia sendiri terdapat berbagai macam aliran silat, salah satu yang akan dibahas pada artikel ini adalah aliran silat khas betawi, yaitu silat cingkrik yang sudah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda
Berbicara tentang Betawi, erat kaitannya dengan legenda si Pitung. Kemampuan silat yang dimiliki si Pitung dalam mengusir penjajah pada zaman kolonial, gerakannya seringkali disamakan dengan gerakan cingkrik yang merupakan silat khas betawi ini.
Baca Juga: Mengenal Budaya Jawa yang Masih Dilestarikan dan Tak Lekang oleh Waktu
Dilansir dari channel youtube ‘Cenel Mang Asep’, Penduduk Rawa belong, Jakarta memiliki kepercayaan bahwa peninggalan cingkrik ialah peninggalan si Pitung, seperti yang dikatakan oleh Bachtiar salah satu guru silat cingkrik.
“Ada satu keyakinan dari penduduk rawa belong bahwa inilah peninggalan dari engkong kita, yaitu engkong pitung. Maka dari itu dikembangkan silat ini berdasarkan dimana dia tinggal begitu,” kata bachtiar.
Jingkrak adalah asal-muasal kata cingkrik, yang bermakna gerakan yang didominasi dengan cara berjingkrak. Silat cingkrik sendiri mengandalkan kecepatan tangan.
Gerakan cingrik ditemukan pada abad ke-19 oleh seorang yang berprofesi sebagai petani, yaitu Ki Maing. Ia tertarik dengan sebuah gerakan monyet yang hendak dipukul dengan kayu hingga merebut kayu tersebut.
Bagi masyarakat Betawi, silat cingkrik sudah mengakar sebagai budaya. Salah satu cara mewariskan budaya ini ialah mempertahankannya di tengah masyarakat dan zaman yang semakin modern serta jarangnya orang yang ingin belajar ilmu bela diri.
