Network
Menurut Guswanto, fenomena-fenomena tersebut berpotensi memicu hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin di permukaan, serta peningkatan gelombang tinggi di perairan.
Baca Juga: Senjata yang Dipakai Indonesia Pada Masa Penjajahan, Bukan Hanya Bambu Runcing, Lho
Dampak bencana alam hidrometeorologi yang berpotensi terjadi ini, mesti menjadi pertimbangan kita dalam upaya pengurangan risiko bencana dan demi keselamatan diri.
Oleh karena itu kepala BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi bencana tersebut.
“Mohon kepada masyarakat untuk berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah. Jika tidak ada keperluan mendesak, maka sebaiknya di rumah saja menunggu cuaca normal.” Katanya, dikutip dari Antara News.
Adapun langkah antisipatif untuk menghindari bahaya hidrometeorologi yang dilansir dari BNPB ialah sebagai berikut.
Di saat hujan lebat yang disertai angin kencang, maka warga harus waspada untuk memilih tempat untuk berlindung. Sebaiknya hindari pohon atau pun papan baliho yang setiap saat dapat berpotensi roboh.
Selain itu, setiap keluarga dapat meningkatkan upaya peringatan dini dengan memantau informasi cuaca dari BMKG yang dapat diakses dengan berbagai pendekatan seperti aplikasi Info BMKG maupun website dan media sosial dari instansi pemerintah.
Warga dapat memantu prakiraan cuaca harian hingga ke tingkat kecamatan melalui aplikasi Info BMKG, sehingga diharpkan dapat mempersiapkan atau mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi.
Demikian informasi mengenai hidrometeorologi, bencana besar yang diperingati oleh BMKG. Semoga membantu. ***
