Butir Pertama Piagam Jakarta Diganti dengan Ketuhanan yang Maha Esa, Ini Pandangan Bung Hatta

- 6 Desember 2022, 12:33 WIB
Butir Pertama Piagam Jakarta Diganti dengan Ketuhanan yang Maha Esa, Ini Pandangan Bung Hatta
Butir Pertama Piagam Jakarta Diganti dengan Ketuhanan yang Maha Esa, Ini Pandangan Bung Hatta /instagram.com/nani.rosita.5070/

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka pendjadjahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan perikeadilan. 

Dan perdjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat jang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan Rakjat Indonesia kedepan pintu-gerbang Negara Indonesia, jang merdeka, bersatu, adil dan makmur.

Atas berkat Rahmat Allah Jang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan-luhur, supaja berkehidupan kebangsaan jang bebas. Maka Rakjat Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaannja.

Kemudian dari pada itu membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia jang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah-darah Indonesia, dan untuk memadjukan kesejahteraan umum, mentjerdaskan kehidupan Bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Hukum Dasar Negara Indonesia, jang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia jang berkedaulatan Rakjat, dengan berdasar kepada: keTuhanan, dengan mewajibkan mendjalankan sjari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknja; menurut dan kemanusiaan jang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat-kebidjaksanaan dalam permusjawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh Rakjat Indonesia.

Baca Juga: Kecil tapi Punya Segudang Manfaat Bagi Kesehatan, Itulah Daun Kelor

Latar Belakang Perubahan Piagam Jakarta

Menurut Moh. Hatta (wakil presiden pertama Indonesia), dilansir dari buku yang berjudul Menggores Tinta di Lembah Hijau, yang ditulis oleh Muhammad Nurudin.

Perubahan itu dilakukan karna adanya beberapa wakil pemeluk agama lain merasa keberatan dengan rumusan tersebut, yaitu rumusan sila pertama yang berbunyi, ′keTuhanan, dengan mewajibkan mendjalankan sjari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknja′.

Sementara bangsa Indonesia memiliki latar belakang keagamaan dan kepercayaan yang beragam dan berbeda antara satu sama lain.

Sebagai usaha dalam rangka mempertahankan keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia maka Piagam Jakarta diubah pada bagian alinea keempat, sila pertama, menjadi ′Ketuhanan yang Maha Esa.***

Halaman:

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Dari Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah