Demokrat Nilai Presiden Jokowi Endorse Capres Tidak Etis, Partai Garuda Sebut Itu Tidak Melanggar Etika

- 6 Desember 2022, 08:31 WIB
Demokrat Nilai Presiden Jokowi Endorse Capres Tidak Etis, Partai Garuda Sebut Itu Tidak Melanggar Etika
Demokrat Nilai Presiden Jokowi Endorse Capres Tidak Etis, Partai Garuda Sebut Itu Tidak Melanggar Etika /Tangkapan Layar Instagram Jokowi/

INFOTEMANGGUNG.COM – Kriteria calon pemimpin yang cocok untuk Indonesia sempat disampaikan oleh Presiden Jokowi di hadapan relawan. Oleh partai politik, hal ini dianggap sebagai endorse untuk capres tertentu.

Buntut dari pernyataan Presiden Jokowi pada Sabtu, 26 November 2022 lalu, beberapa partai politik menyampaikan kritik akan hal ini. Kritik khususnya datang dari Partai Demokrat dan Partai PKS.

Kamhar Lakumani, Deputi Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, meminta agar Presiden Jokowi tidak melakukan endorse kepada capres dan cawapres di Pilpres 2024 nanti.

Dirinya menilai bahwa endorse ini sebagai sesuatu hal yang tidak etis serta berpotensi mencederai demokrasi.

“Kami juga meminta Pak Jokowi untuk berhenti mengendorse capres dan cawapres, selain tidak etis, itu juga berpotensi besar mencederai demokrasi,” kata Kamhar melalui keterangan tertulis, Sabtu, 3 Desember 2022.

Baca Juga: Jokowi dan Prabowo Kembali Pamer Kemesraan dengan Duduk Satu Mobil, Fotografer Prabowo: Kode Keras!

Kamhar juga menyampaikan jika sebaiknya Presiden Jokowi membiarkan saja proses politik berjalan alami agar bisa meninggalkan warisan yang baik.

Selanjutnya, Kamhar menyarankan agar Presiden Jokowi mengikuti gaya mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menurutnya SBY memastikan pemilu berjalan demokratis.

“Tak ada salahnya Pak Jokowi belajar dari Pak SBY menjadi negarawan yang di penghujung masa jabatannya memastikan demokrasi terjaga dan pemilu berlangsung demokratis,” katanya.

Tidak hanya Demokrat yang melayangkan kritik namun juga PKS. Hal ini disampaikan oleh Mardani Ali, Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan bahkan menyebut kegiatan endorse ini sebagai bentuk kegenitan.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi berpendapat bahwa apa yang dilakukan Presiden Jokowi merupakan hal yang wajar.

Teddy berpendapat bahwa karena sebagai presiden, maka Jokowi memiliki tanggung jawab akan penggantinya kelak.

Baca Juga: Konsolidasi Nasional Kesiapan Pemilu 2024, Jokowi Optimis Penyelenggaraan Pemilu 2024 Lebih Baik

“Jokowi terus memberi sinyal melakukan dukungan terhadap bakal calon Presiden, walaupun belum memberikan nama, tapi dari cara Jokowi, itu menunjukkan bahwa beliau tidak akan bersikap abstain dalam kampanye capres-cawapres 2024 nanti, beliau akan bersuara dan terlibat,” katanya.

Menurut Teddy, meskipun Jokowi bukanlah ketua umum partai politik, namun Jokowi memiliki pemilih yang loyal yang akan mengikuti arahan Jokowi untuk memilih salah satu capres.

Dikarenakan besarnya jumlah pemilih yang loyal kepada Jokowi, maka apa yang dikatakan oleh Jokowi tidak bisa dianggap sebagai sesuatu yang biasa saja.

“Apa yang dilakukan Jokowi bukan sebuah pelanggaran, baik secara etika maupun secara aturan pemilu, karena memang dibolehkan,”

“Yang bilang apa yang dilakukan oleh Jokowi melanggar aturan, adalah pihak yang takut kalah dalam Pemilu dan tentu tidak mengerti aturan,” kata Teddy.

Baca Juga: Koalisi Anies – AHY Semakin Kuat, Pengurus Demokrat Sumbar Lakukan Pertemuan dengan Anies Baswedan

Teddy bahkan menilai jika Jokowi hendak memperlihatkan jika yang dirinya kerjakan selama dua tahun ini tidak sia-sia dan harus dilanjutkan oleh pemimpin selanjutnya.***

Disclaimer: INFOTEMANGGUNG.COM tidak mengijinkan artikel dicopy paste atau dilakukan sindikasi dengan alasan apapun.

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah