Kondisi seperti itu bisa saja dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang memiliki urusan pribadi dan tidak bertanggung jawab, bahkan mengarah ke tindakan terorisme.
“Kami tidak ingin suasana seperti itu sebab bisa didomplengi oleh orang yang punya niatan dalam melakukan teror”, ujar Boy.
Dalam kesempatan tersebut Boy Rafli juga mengatakan semenjak wabah covid melanda Indonesia, yang sering ditonjolkan adalah pencegahan radikalisme melalui media sosial.
Baca Juga: KPU Sepakati MoU Bersama 3 Lembaga Pemerintahan untuk Pemilu 2024
Tidak seperti keadaan sebelum pandemi yang memungkinkan aktivitas-aktivitas seperti pengiriman orang-orang Indonesia untuk bergabung dengan ISIS di Suriah.
Saat ini Boy dan pihaknya terus memperkuat literasi dan edukasi digital dengan bantuan berbagai platform dan provider.
Tujuannya adalah menjaga ruang publik tidak mengarah pada intoleransi atau radikalisme.
Jika memang terlanjur muncul bibit-bibit intoleransi maka Boy akan berusaha keras agar itu tidak sampai mengakar.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Megawati Usul supaya Nomor Urut Parpol Pemilu Tidak Diganti