Turut Kampanye Kebaya Goes to UNESCO, Bali Gelar Festival Lenggang Bali Pertiwi

- 29 Oktober 2022, 10:43 WIB
Sejumlah perempuan mengendarai sepeda motor sambil membawa gebogan atau sesajen berisi buah, bunga dan hiasan janur saat parade kebaya dalam kampanye mendukung Gerakan Kebaya Goes to UNESCO di Desa Bongkasa, Badung, Bali, Jumat (28/10/2022). Kegiatan yang bertajuk "Lenggang Bali Pertiwi" tersebut digelar untuk melestarikan kebaya yang merupakan warisan luhur asli dari Indonesia agar bisa diajukan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage) ke UNESCO sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Sejumlah perempuan mengendarai sepeda motor sambil membawa gebogan atau sesajen berisi buah, bunga dan hiasan janur saat parade kebaya dalam kampanye mendukung Gerakan Kebaya Goes to UNESCO di Desa Bongkasa, Badung, Bali, Jumat (28/10/2022). Kegiatan yang bertajuk "Lenggang Bali Pertiwi" tersebut digelar untuk melestarikan kebaya yang merupakan warisan luhur asli dari Indonesia agar bisa diajukan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage) ke UNESCO sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda. /Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO

Selain itu menurut Peni parade Lenggang Bali Pertiwi ini berbeda dengan kegiatan kebaya yang pernah ada karena pada parade ini diikuti oleh 1.000 an perempuan berkebaya.

Pada parade ini juga menggunakan konsep memadukan kebaya dengan aktifitas outdoor sehingga memberikan bukti bahwa kebaya ini fleksibel, bisa digunakan dalam kondisi apapun termasuk saat aktifitas outdoor sekalipun.

Ketua Yellow Garden Community, I Wayan Sika Arnawa menambahkan ada beberapa acara yang turut ditampilkan dalam festival budaya yang telah dilaksanakan sejak hari kamis, 27 Oktober 2022.

Baca Juga: Covid-19 Varian Baru XXB Terdeteksi di Indonesia, Warga Dihimbau Waspada

Acara tersebut antara lain lenggang berkebun farm-cleaning activities dan cooking class, lenggang berkendara, Vehicle parade, ATV, VW, Bicycles, lenggang 1000 Kebaya atau parade kebaya, lenggang seni dan budaya dan food bazar.

“Selain itu ada juga kompetisi photography competition, Painting Competition untuk dewasa dan anak-anak dan terakhir ada kebaya fashion show,” kata I Wayan Sika

Dalam kesempatan terpisah, Gatut Suryo selaku Ketua Komunitas Musisi Indie Kreatif (ASKOMIK) mengatakan bahwa festival lenggang Bali Pertiwi ini memang telah direncanakan akan digelar secara berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat luas dari berbagai komponen.

Festival ini melibatkan berbagai komponen masyarakat mulai dari pelaku industri pariwisata, komunitas, asosiasi, lembaga pemerintah dan non pemerintah, siswa sekolah, musisi, para seniman, profesional dan masyarakat sekitar.

Baca Juga: Para Mantan Kapolri Temui Listyo Sigit, Beri Dukungan dan Masukan untuk Perbaikan Institusi

Selain untuk turut mengkampanyekan kebaya goes to UNESCO, festival Lenggang Bali Pertiwi yang diadakan ini juga dalam rangka memeriahkan peringatan hari sumpah pemuda tanggal 28 Oktober.***

Halaman:

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x