Lalu ketika partisipan diberikan pertanyaan terkait apakah presiden harus dari partai, sebanyak 59,7 persen memberi jawaban tidak perlu, 32,5 persen menjawab wajib diusung partai, dan sisanya 7,8 persen tidak tahu.
Berkenaan dengan kemampuan 96,4 persen partisipan ingin presiden dengan kemampuan public speaking yang baik. Sedang sisanya 2,76 persen menjawab tidak perlu.
Kemudian ketika diberikan pertanyaan sosok presiden idaman, suara dominan yakni 91 persen mengatakan memilih sosok yang dekat dengan masyarakat.
Terakhir, pada survei yang dilakukan juga diberikan pilihan beberapa kandidat yang berpotensi ikut dalam kontestasi pemilu 2024, dan mendapatkan hasil sebagai berikut:
- Ridwan Kamil 28,4 persen
- Ganjar Pranowo 26 persen
- Anies Baswedan 20,4 persen
- Prabowo Subianto 10 persen
- Erick Thohir 4,6 persen
- Puan Maharani 4,6 persen
- Andika Perkasa 1,1 persen
- Airlangga Hartarto <1 persen
- Sandiaga Uno <1 persen
- Joko Widodo <1 persen
- Lainnya<1 persen
Hasil Kesimpulan dari Survei yang Diisi oleh Partisipan
Sebanyak 87 persen dari partisipan dalam survei ini mengaku akan menggunakan hak pilih dalam pemilu 2024 dengan alasan untuk kemajuan bangsa.
Lalu lebih dominan partisipan setuju jika usia ideal presiden berada di kisaran 30-49 tahun, dengan prosentase 53 persen. Di samping itu, 57 persen mengharapkan presiden berasal dari kalangan sipil.
Baca Juga: Tiga Peran Putri Candrawathi Dalam Pembunuhan Brigadir J
Berkaitan dengan era teknologi yang tengah berkembang, mayoritas partisipan yakni sebanyak 86 persen setuju presiden wajib aktif di media sosial.
Kemudian, mayoritas partisipan yakni 59 persen lebih menyetujui bila presiden berasal dari calon independen yang tidak diusung oleh partai politik.
Terakhir, sebanyak 33 persen partisipan mengharapkan bahwa presiden baru yang nantinya terpilih pada pemilu 2024 memperhatikan urgensi pembangunan dalam bidang pendidikan.***