Sedangkan, terkait pencalonan capres maupun cawapres hal tersebut belum dibicarakan hingga saat ini, dan mungkin baru akan terjadi setelah adanya koalisi.
“Belum ada bahas-bahas mengenai capres dan cawapres. Yang ada sama-sama menyepakati pembahasan mengenai capres dan cawapres setelah koalisi terbentuk,” jelasnya.
Lebih lanjut, Herzaky juga menginformasikan bahwa partai Demokrat memiliki prinsip dalam pengusungan capres dan cawapres yang mengedepankan berbagai pertimbangan, termasuk kemungkinan capres dan cawapres yang diusung untuk menang dalam pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga: Sosok Ini Digadang Cocok Dampingi Prabowo di Pilpres 2024, Analis Politik: Perpaduan yang Pas!
Ini biasanya, ketika telah terbentuk koalisi dan telah membahas mengenai capres dan cawapres, maka ketua umum akan mempelajari betul semua aspeknya.
“Koalisi dahulu, baru bahas kriteria. Setelah itu ditentukan nama-nama bakal capres/ cawapres yang penuhi kriteria,” tutur Herzaky mempertegas penjelasannya.
Terakhir, ia juga mengungkap bahwa selama ini partai Demokrat punya mekanisme khusus dalam penentuan pencalonan capres maupun cawapres.
Meskipun begitu, partai Demokrat menjunjung tinggi mekanisme internal masing-masing partai lain yang akan berkoalisi dalam penentuan bakal capres dan cawapres yang diusung bersama.
Itulah sebabnya, penentuan capres dan cawapres hanya akan dilakukan setelah koalisi terjadi karena untuk menyerap semua aspirasi.***