Network
Dalam pandangannya, sosok Khofifah ini dianggap memiliki basis massa yang besar serta loyal yang berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Maka dari itu, jika memilih Khofifah sebagai pasangan duet di Pilpres 2024 akan memberikan keuntungan yang besar.
“Khofifah tidak hanya merepresentasikan kaum nahdliyin, tapi juga kaum perempuan yang jumlahnya mencapai separuh lebih dari total jumlah pemilih. Jika isu kesetaraan gender digulirkan dan ditarungkan dengan Puan Maharani, saya yakin publik akan lebih memilih Khofifah,” jelasnya.
Bukan hanya itu, berdasarkan pengalaman dia juga menilai bahwa Khofifah sosok yang mumpuni. Baik di bidang legislatif maupun eksekutif. Indaru menjelaskan, Khofifah saat ini menjadi Gubernur Jawa Timur.
Baca Juga: Prabowo Subianto Paling Unggul Head to Head dari Ganjar dan Anies, Begini Penjelasan IPS
Sebelumnya, dia beberapa kali masuk dalam jajaran kabinet pemerintahan. Seperti pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, Khofifah menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan. Pernah juga menjadi Menteri Sosial pada tahun 2014-2018.
Bukan hanya itu, Khofifah juga merupakan pemimpin organisasi sayap perempuan NU, Muslimat NU yang jumlah anggotanya sangat besar. Bahkan angkanya lebih dari 30 juta jiwa.
Lebih lanjut, secara personal Indaru juga menegaskan jika Khofifah ini adalah sosok politikus yang sangat luwes. Sehingga bisa diterima oleh semua kalangan. Dari sinilah dia menilai jika Khofifah sangat dibutuhkan oleh Indonesia dalam mencegah polarisasi di Pemilu 2024.
Hal serupa juga pernah dilayangkan oleh Surokim Abdussalam selaku pengamat politik dari Universitas Trunojoyo, Madura. Dia pernah mengatakan jika silaturahmi Prabowo dengan Khofifah sangat strategis untuk Pemilu 2024.***
