INFOTEMANGGUNG.COM - Kabupaten di Jawa Timur memiliki tingkat perceraian yang bervariasi. Namun, ada satu kabupaten yang memiliki tingkat perceraian yang lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten lainnya.
Kabupaten tersebut terletak di bagian timur Jawa Timur dan memiliki populasi yang cukup besar. Meskipun demikian, tingkat perceraian di kabupaten tersebut masih menjadi perhatian bagi pemerintah dan masyarakat setempat.
1. Kabupaten Malang
Menurut data BPS Jatim, tingkat perceraian di kabupaten ini mencapai 6.708 pada tahun terakhir. Kabupaten Malang terletak di bagian selatan Jawa Timur dan memiliki populasi sekitar 2,5 juta jiwa. Kabupaten ini terkenal dengan wisata alamnya yang indah, seperti Gunung Bromo dan Pantai Balekambang.
2. Kabupaten Jember
Tingkat perceraian di kabupaten ini mencapai 6.156 pada tahun terakhir. Kabupaten Jember terletak di bagian timur Jawa Timur dan memiliki populasi sekitar 2,3 juta jiwa. Kabupaten ini terkenal dengan produksi tembakau dan kopi yang berkualitas.
3. Kabupaten Banyuwangi
Juga memiliki tingkat perceraian yang tinggi, yaitu 5.880 pada tahun terakhir. Kabupaten ini terletak di ujung timur Jawa Timur dan memiliki populasi sekitar 1,5 juta jiwa.
Kabupaten Banyuwangi terkenal dengan wisata alamnya yang indah, seperti Kawah Ijen dan Pantai Pulau Merah.
4. Kota Surabaya
Yang merupakan ibu kota Jawa Timur, juga memiliki tingkat perceraian yang tinggi, yaitu 5.234 pada tahun terakhir. Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta dan memiliki populasi sekitar 3 juta jiwa. Kota ini terkenal dengan pusat bisnisnya yang ramai dan juga wisata sejarahnya yang kaya.
5. Kabupaten Blitar
Tingkat perceraian sebesar 4.401 pada tahun terakhir. Kabupaten Blitar terletak di bagian barat daya Jawa Timur dan memiliki populasi sekitar 1,2 juta jiwa. Kabupaten ini terkenal dengan tempat kelahiran Presiden Soekarno dan juga wisata sejarahnya yang kaya.
Baca Juga: WADUH! 5 Kabupaten ini Paling Boros Se-Jawa Tengah, Temanggung Ada?
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama-tama, data statistik menunjukkan bahwa angka perceraian di kabupaten tersebut memang cukup tinggi dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Timur. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tingkat pendidikan, ekonomi, dan budaya di daerah tersebut.
Namun, meskipun angka perceraian tinggi, kabupaten tersebut juga memiliki potensi dan keunggulan yang bisa dikembangkan. Misalnya, sektor pariwisata dan pertanian yang cukup menjanjikan, serta keberadaan sumber daya manusia yang berkualitas.
Dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan pelatihan-pelatihan bagi pasangan yang ingin menikah agar lebih siap menghadapi pernikahan.
Dengan demikian, meskipun kabupaten tersebut memiliki tingkat perceraian yang tinggi, namun masih ada harapan untuk mengurangi angka tersebut dan membangun potensi yang ada di daerah tersebut.***