Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Melakukan tes swab, baik itu PCR maupun Antigen merupakan salah satu syarat dalam kegiatan tertentu. Misalnya saja bagi yang ingin menempuh perjalanan jauh.
Lalu, bagaimana jika sedang berpuasa? Apakah swab membatalkan puasa? Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasan berikut ini.
Apa Itu Tes Swab?
Diketahui, tes swab merupakan proses pemeriksaan cairan tubuh menggunakan sampel yang berasal dari rongga hidung (nasofaring) dan juga rongga mulut (orofaring).
Cairan sampel tersebut nantinya akan dites menggunakan alat laboratorium yang telah disediakan.
Adapun tujuan dari dilakukannya tes swab ini yaitu untuk mengetahui apakah orang yang sedang di tes tersebut terindikasi terkena virus Covid-19 atau tidak.
Tes tersebut hanya dilakukan dalam waktu singkat dan hasilnya pun bisa langsung diketahui.
Baca Juga: 5 Khasiat Puasa 7 Senin 7 Kamis Untuk Kesehatan Tubuh
Apabila setelah di tes hasil yang didapatkan adalah negatif, maka bisa melanjutkan kegiatan seperti biasa. Sedangkan, jika hasilnya positif maka perlu penanganan lebih lanjut supaya tidak menulari orang lainnya.
Apakah Swab Membatalkan Puasa?
Menurut Surat Keputusan yang diterbitkan oleh Majelis Ulama Indonesia menyatakan bahwa tes swab baik itu PCR maupun Antigen tidak membatalkan puasa.
Hal ini dikarenakan proses pelaksanaan tes tersebut hanya dengan memasukkan alat ke dalam hidung ataupun mulut saja untuk mengambil sedikit sampel.
Tes tersebut tidak mengharuskan orang yang di tes menelan sesuatu hingga dapat membatalkan puasa. Dengan demikian, tes pun masih bisa dilakukan dalam keadaan puasa.
Meski demikian, apabila mengalami muntah hingga cairan lambung keluar saat melakukan tes maka puasa pun menjadi batal. Untuk itu, cara mengakalinya adalah dengan melakukan tes swab saat malam hari.
Apa Saja Yang Membatalkan Puasa
Penjelasan sebelumnya telah menjawab apakah swab membatalkan puasa atau tidak asalkan tidak mengalami muntah-muntah saat tes berlangsung. Lalu, Hal apa yang dapat membatalkan puasa? Penjelasannya adalah sebagai berikut ini:
1. Melakukan Makan Dan Minum
Adapun yang dapat membatalkan puasa yaitu makan ataupun minum dengan sengaja. Seperti diketahui, puasa adalah menahan rasa lapar dan juga haus. Proses tersebut berlangsung sejak fajar sampai matahari tenggelam.
Namun, apabila tidak disengaja dikarenakan lupa maka puasa tersebut tidak batal asalkan langsung berhenti makan maupun minum saat itu juga lalu lanjut berpuasa.
2. Muntah
Berikutnya, yang dapat membatalkan seseorang ketika berpuasa adalah muntah yang dilakukan dengan sengaja. Saat muntah, cairan yang berada di lambung akan ikut keluar.
Adapun sengaja muntah tersebut misalnya saja dengan memasukkan tangan ke dalam tenggorokan sehingga merasa mual dan kemudian muntah.
3. Haid Dan Nifas
Kondisi tersebut biasanya dialami oleh wanita dalam periode waktu tertentu. Saat sedang haid ataupun nifas maka artinya wanita sedang mendapatkan uzur atau halangan sehingga tidak boleh berpuasa.
Setelah uzur selesai maka dapat menggantinya sejumlah hari yang ditinggalkan.
4. Berhubungan Seksual
Selanjutnya, berhubungan seksual juga membatalkan puasa. Melakukan hubungan seksual saat berpuasa akan membuat puasa tersebut tidak sah dan perlu menggantinya dengan puasa ataupun memberikan makanan kepada enam puluh fakir miskin.
5. Gila
Saat seseorang mengalami kegilaan atau hilang akal ketika tengah berpuasa maka puasa tersebut dianggap batal. Untuk itu, puasa dapat dilakukan kembali saat dalam keadaan sehat.
6. Murtad
Diketahui, murtad artinya keluar dari agama islam. Dengan demikian, orang yang murtad saat sedang berpuasa maka puasa tersebut dianggap batal dan tidak sah.
Demikianlah penjelasan mengenai apakah swab membatalkan puasa dan juga hal apa saja yang membatalkan puasa bagi seorang muslim. Dengan mengetahui penjelasan tersebut, maka ibadah pun menjadi lebih lancar.***
