Dalam cuitannya yang lain, Musk juga mengatakan kalau tujuannya membeli Twitter bukan karena ia ingin meraup lebih banyak uang namun untuk alasan kemanusiaan.
Dilansir dari Antara bahwa Musk berkomitmen untuk melakukan perlawanan terhadap bot dan akun sampah yang ada di Twitter serta menciptakan sebuah algoritma yang bisa diakses public serta bisa menentukan konten.
Sebelumnya, Musk mendapati banyak surat terbuka dari karyawan Twitter mengenai isu PHK besar-besaran yang terjadi jika dirinya resmi membeli Twitter. Namun, pentolan Tesla itu berusaha meyakinkan para pegawai soal isu PHK massal.
“Hal yang indah tentang Twitter adalah bagaimana ia memberdayakan citizen-jurnalisme, orang bisa menyebarkan berita tanpa bias pendirian,” cuit Musk pada Rabu, 26 Oktober 2022.
Namun begitu, Musk diperkirakan akan tetap melakukan pengurangan pegawai sebagai bagian dari akuisisi ini. Hal ini tentu tetap menimbulkan keresahan pada diri karyawan Twitter apalagi sebelumnya disebutkan kalau Musk akan melakukan PHK pada 75 persen karyawan.
Baca Juga: Memaknai Hari Anak Perempuan Sedunia 2022, Our Time Is Now—Our Rights, Our Future
Terkait dengan kebijakan soal free speech, Musk mengatakan kalau ia akan mulai mengizinkan moderasi konten dan telah menghilangkan lifetime ban seperti yang dialami mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.***