Kisah Henry Molaison, Orang yang Tak Bisa Menciptakan Memori Baru di Otaknya

2 Juni 2023, 15:40 WIB
Kisah Henry Molaison, Orang yang Tak Bisa Menciptakan Memori Baru di Otaknya /Tangkapan layar Youtube @Neuron Theory M.D./

INFOTEMANGGUG.COM - Pada tahun 1950, ada seorang lelaki bernama Henry Gustav Molaison. Ia mengalami tragedi yang membuatnya tak bisa menciptakan memori baru di otaknya. Bagaimana kisahnya? Simak penjelasan di bawah ini.

Henry Gustav Molaison lahir pada tanggal 26 Februari 1926. Saat berusia 9 tahun, Henry jatuh dari sepeda dan membuatnya kejang-kejang atau epilepsi parah. Kondisi ini dialami oleh Henry selama bertahun-tahun lamanya hingga ia beranjak dewasa. 

Singkat cerita di tahun 1953, kisah Henry Molaison sampai ke telinga seorang dokter bedah bernama William B. Scoville. Dokter William dikenal suka melakukan operasi berisiko. Kemudian, dokter tersebut memeriksa bagian otak Henry.

Baca Juga: Gurun Terluas di Dunia Ternyata Bukan Sahara, Lalu Apa?

Ia mengambil kesimpulan bahwa otak Henry bermasalah di bagian hippocampus. Maka, dokter William memutuskan untuk melakukan operasi pengangkatan bagian otak tersebut.

Operasi berjalan dengan lancar dan sukses. Naas, ternyata penghuni ruangan dan silaunya penerangan menjadi ingatan terakhir Henry. Henry berubah menjadi sosok manusia yang tidak bisa menciptakan memori baru di otaknya. 

Memori yang dimiliki Henry Molaison tidak hilang. Ia tetap mengingat siapa dirinya, keluarganya, teman, serta kenangan yang pernah dialaminya. Yang mengejutkan, Henry tak bisa membentuk memori baru dan ingatannya berhenti di usia 27 tahun.

Hal ini terungkap karena Henry Molaison selalu mengulang perkataannya, menanyakan hari, berulang kali melupakan kejadian yang barusan dialaminya, bahkan hingga minta makan berkali-kali.

Para ilmuan lantas meneliti kejadian yang dialami oleh Henry tersebut. Mereka akhirnya menemukan fakta baru tentang otak yang kita pahami hingga sekarang.

Sejak saat itu hidup Henry Molaison didedikasikan untuk dijadikan sebagai objek penelitian. Hasil penemuannya menjadi study dasar tentang memori.

Dari temuannya, kita menjadi tau bahwa setiap otak memiliki fungsi masing-masing. Fakta ini membantah asumsi orang zaman dahulu yang mengira ingatan itu dibentuk dari semua bagian otak.

Baca Juga: Bocah Bangladesh Main Petak Umpet di Kontainer, Terbawa Sampai Malaysia

Berdasarkan penelitian juga, kita memperoleh fakta bahwa ada bagian otak yang memproses jangka pendek dan jangka panjang. Berkat otak Henry, scientist bisa mengulik tentang neuron otak dan bagaimana cara memperkuat otot memori.

Bahkan yang paling ekstrem ada study mengembalikan memori yang hilang dan kemungkinan akan diterapkan pada manusia.

Di usia 82 tahun Henry Molaison menghembuskan napas terakhirnya. Selama 55 tahun lamanya ia hidup sebagai manusia tanpa menciptakan memori.

Otaknya disimpan di laboratorium sebelum akhirnya dimodelkan menjadi digital untuk dipelajari para ilmuan di seluruh dunia. Kisahnya akan terus diteliti demi memajukan ilmu tentang bagian tubuh yang masih menjadi misteri.

Orang yang tidak bisa mengingat justru akan diingat oleh banyak orang. Kisah Henry Molaison menjadi bukti sejarah bahwasannya proses menemukan pengetahuan baru tentu tak semudah kelihatannya. Diperlukan pengorbanan besar serta tenaga untuk bisa mendapat ilmu sekecil apapun.

Maka dari itu kita perlu berterima kasih kepada Henry Molaison. Jasanya begitu besar bagi perkembangan ilmu dalam peradaban manusia. Tanpanya, kita tidak akan mengetahui ilmu tentang salah satu bagian paling rumit di tubuh kita.***

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: YouTube Kok Bisa?

Tags

Terkini

Terpopuler