Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Pekerjaan menumpuk karena ditunda-tunda. Menunda pekerjaan itu kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan.
Menunda pekerjaan memang membuat senang, tapi tidak membuat kita nyaman. Meski bahagia, namun pikiran kita tetap ada yang ganjal kalau pekerjaan belum selesai. Meski kerap diingatkan hati nurani, kita tetap abai dan menunda-nunda.
Menurut Joseph Ferrari, Ph.D., profesor dari De Paul University, Chicago, berdasarkan penelitian, terungkap fakta bahwa sekira 20% wanita dan pria di dunia memiliki sifat menunda atau istilah lainnya prokrastinasi.
Mereka cenderung memiliki gaya hidup bersifat maladaptif. Maladaptif adalah perilaku yang membuat seseorang sulit beradaptasi dengan keadaan baru.
Seorang peneliti dari Assosiation For Psychological Science (APS), Wiliam James dan Dianne Tice melakukan penelitian terhadap sekelompok mahasiswa untuk mengetahui dampak menunda-nunda terhadap akademik dan kesehatan umum selama satu semester.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang menunda-nunda cenderung mendapat nilai akademik lebih rendah dibanding mereka yang menunaikan tugas tepat waktu. Mahasiswa penunda ini senang melakukan hal lain yang lebih menyenangkan ketimbang pekerjaannya.
Baca Juga: Masalah Tak Selalu Negatif, Lantas Apa Dampak Positif dari Masalah?
Pada akhirnya, menunda pekerjaan hanya akan memicu stress. Betapa merugikan mereka yang selalu menunda pekerjaan. Lantas apa solusi dari kebiasaan menunda-nunda? Simak penjelasannya berikut
