Network
INFOTEMAGGUNG. COM - Jika lapar, kita makan, karena tubuh membutuhkan asupan. Saat kita mengalami 3L alias lemah letih, lesu, yang kita butuhkan adalah energi untuk mengisi kembali semangat.
Setiap hari kita tak pernah jauh dari yang namanya rutinitas. Pergi ke sekolah, ke kantor, ke kampus, beres-beres rumah, mengerjakan ini dan itu. Apa, sih, yang kita perlukan supaya kita bisa melakukan aktivitas tersebut? Yap, yang kita perlukan adalah energi. Energi membuat kita bisa bergerak.
Maka, mengisi tubuh dengan makanan, membuat kita bisa berenergi. Tujuan kita makan salah satunya mengisi energi. Akan tetapi, pernahkah kamu merasa setelah makan bukannya berenergi tapi malah ngantuk? Simak penjelasan selengkapnya!
Baca Juga: Kalau Kamu Udah Berusaha Melupakan, Tapi Masih Gagal Move On, Mungkin Kamu Belum Tahu Tentang Ini
Ngantuk setelah makan bukannya terjadi tanpa alasan. Di dalam tubuh kita ada zat yang menyebabkan rasa kantuk yaitu bernama serotonin. Serotonin adalah zat yang mengatur suasana hati atau emosi.
Serotonin berguna mengantarkan pesan antar sel otak atau seluruh tubuh. Zat ini membuat mood kita menjadi santai, senang, lemes, dan ujungnya ngantuk. Di luar negeri, kondisi ngantuk setelah makan disebut dengan food coma.
Agar badan kita bisa mencerna dan mengolah energi dari makanan, tubuh memerlukan bantuan zat insulin yang mengalir dari darah ke dalam sel. Sementara itu, zat triptopan yang terkandung di dalam darah, bisa sampai ke otak kita. Ia berevolusi dan berubah menjadi zat yang bisa membuat nyaman tadi. Pada saat inilah tarikan gravitasi yang menarik kita untuk rebahan menjadi semakin kuat. Ujungnya kita merasa ngantuk.
Akan tetapi, ada kalanya, kita berenergi dan bersemangat kembali setelah makan, terkadang juga ngantuk. Mengapa hal itu bisa terjadi? Ternyata ini jawabannya.
Baca Juga: Bunga Teratai Salju yang Dipercaya oleh Warga Tiongkok Bisa Menghidupkan Orang Mati
