Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Apa yang kamu rasakan ketika bisa melihat suara dan merasakan warna? Tentunya dalam diri kamu pasti ada kebanggaan tersendiri. Kamu merasa dirimu istimewa karena berbeda dari orang lain. Jika kamu menyangka kemampuan itu hanya ada di film, maka kamu salah besar. Nyatanya ada juga orang yang memiliki kemampuan istimewa ini.
Fenomena ini dinamakan dengan sinestesia. Sinestesia adalah orang yang bisa memproses satu hal yang sama ke dua hal atau lebih pancaindra. Maksudnya, orang dengan kelainan ini bisa memproses dua hal sekaligus.
Mungkin bagi kita sinestesia itu sangat tak masuk akal dan sulit diterima logika. Tapi, percaya gak percaya, mereka itu beneran ada, loh. Siapa saja mereka? Pengidap sinestesia yang ada di dunia ini, yaitu:
Baca Juga: Kenali Apa Itu Victim Mentality Serta Bahayanya Bagi Diri Sendiri, Juga Orang Lain
1. Sean Day - Pria asal Belgia, bisa melihat warna biru dari rasa daging sapi yang dimakannya.
2. Carol Crane - dapat merasakan suara gitar menggelitik kakinya
3. Daniel Tammet - bisa menghafal beribu angka karena melihat angka mulai dari bentuk, warna, tekstur, sampai suara.
Berdasarkan penelitian, sinestesia dimiliki oleh 2-4% populasi di dunia. Kondisi ini hampir mirip seperti jumlah penduduk Indonesia. Jika dibandingkan, orang penderita sinestesia sebanyak 159-384 juta dan populasi Indonesia sebanyak 273 juta, hampir setara dengan seluruh populasi orang Indonesia.
Apa yang Dirasakan Orang Sinestesia?
Mengetahui ada yang bisa merasakan warna dan melihat suara tentu kita bertanya-tanya, apa yang mereka rasakan? Ada 3 tipe penderita sinestesia. Yang mereka rasakan adalah:
1. Merasakan warna - contohnya seperti merasakan warna biru itu memiliki rasa manis
2. Melihat suara - contohnya makanan enak yang dimakan dilihat sebagai warna merah
3. Melihat warna suara - contohnya melihat warna kuning sebagai lagu galau
Orang yang mengalami sinestesia sering menyambungkan warna suara orang lain atau musik tertentu dengan warna di pikirannya. Tak hanya itu, ada juga yang bisa melihat warna di depannya secara nyata. Yang dilihat dan dirasakannya akan sama saja. Misalnya, tahun sekarang rasa dari angka satu itu manis, di masa mendatang rasanya tetap sama.
Penyebab Sinestesia
Pembahasan masih berlanjut. Setelah mengetahui apa itu sinestesia dan yang dirasakan penderitanya, muncul pertanyaan, mengapa hal itu bisa terjadi? Ternyata penyebab pasti kelainan ini masih belum diketahui.
Ada peneliti yang beranggapan bahwa otak penderita sinestesia berbeda dari orang biasa. Ada juga yang menyebutkan, sinestesia ini berasal dari faktor genetik. Menurut Peter Grossenbacher, seorang ahli psikolog Universitas Naropa, sebenarnya kita memiliki kemampuan ini ketika masih kecil, namun pudar saat beranjak dewasa.
Baca Juga: Penjelasan Mengenai Autisme - Gejala, Penyebab, dan Penanganannya
Beberapa dari kita menganggap sinestesia adalah kemampuan luar biasa. Kita akan merasa hebat jika memiliki kemampuan ini. Sayangnya tak semua orang merasakannya. Akan tetapi, jika kamu ingin memiliki kemampuan ini juga bisa, karena rupanya sinestesia ini bisa dilatih, lho!
Gimana caranya? Caranya yaitu kamu harus membiasakan diri menyambungkan dua hal berbeda. Misalnya perpaduan antara huruf dan warna yang akhirnya menjadi satu kesatuan. Di penelitian yang sama, latihan ini bisa meningkatkan kemampuan otak kita, bermanfaat banget kan? Kalau udah tau caranya, apa kamu tertarik mencoba?***
