INFOTEMANGGUNG.COM - Kasus leptospirosis ternyata sering ditemukan pada suatu daerah di Indonesia, khususnya Gunungkidul.
Meskipun penyakit ini sudah sering ditemukan, apalagi saat musim hujan hingga menyebabkan banjir, ternyata masih banyak masyarakat yang awam dengan gejala maupun berbagai faktor dan risiko terjadinya leptospirosis.
Penyakit leptospirosis tergolong mematikan, karena dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal yang berujung kematian jika tidak segera ditangani. Namun, apabila mendapatkan penanganan lebih cepat, penyakit ini dapat disembuhkan.
Mengenal Leptospirosis
Leptospirosis merupakan penyakit yang dibawa oleh bakteri leptospira dan disebarkan melalui air kencing atau darah hewan yang telah terinfeksi maupun tertular. Hewan yang dapat menyebarkan leptospira, antara lain babi, tikus, kuda, sapi, dan anjing.
Bakteri leptospira mampu hidup di ginjal hewan tersebut selama beberapa tahun tanpa menimbulkan rasa sakit. Tidak hanya itu, bakteri ini dapat bertahan di air maupun tanah selama beberapa bulan atau tahun.
Penularan dan Gejala Awal Leptospirosis
Penyakit leptospirosis dapat ditularkan melalui kontak pada kulit, misalnya saat terluka, maupun kontak selaput lendir dengan tanah basah, air, atau tanaman yang terkontaminasi urin hewan yang telah terinfeksi sebelumnya.