Suzanne Somers Menolak Kemoterapi Saat Didiagnosis Kanker dan Masih Hidup 25 Tahun Kemudian

- 16 November 2022, 15:32 WIB
Suzanne Somers Menolak Kemoterapi Saat Didiagnosis Kanker dan Masih Hidup 25 Tahun Kemudian
Suzanne Somers Menolak Kemoterapi Saat Didiagnosis Kanker dan Masih Hidup 25 Tahun Kemudian /twitter.com/suzannesomers//

HRT telah ditemukan menyebabkan lebih banyak efek samping dan memiliki risiko kanker yang lebih tinggi. Ambil progesteron bioidentik versus progestin sintetis, misalnya. Menurut sebuah penelitian, ”data fisiologis dan klinis menunjukkan bahwa progesteron dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara, dibandingkan dengan peningkatan risiko yang terkait dengan progestin sintetis.”

Terutama dalam hal terapi hormonnya, Somers menjadi "alami dulu."

Baca Juga: Tekanan Darah Tinggi Akan Hilang Secara Alami Termasuk dengan Sering Jalan Kaki

Sebelum BHRT membantunya menjadi "diri terbaiknya", dia menghabiskan tiga tahun menjadi apa yang mungkin menjadi dirinya yang paling buruk.

Gejala-gejala mengerikan kanker yang dia alami tanpa daya selama bertahun-tahun membawanya untuk menciptakan frasa baru. Demukian juga dari akibat buruk dari menopause: gatal, jadi judes, mengantuk, berkeringat, kembung, pelupa, dan semua kulitnya mengeriput.

Bagian terburuk tentang waktu ini adalah bahwa hal itu mulai mempengaruhi pernikahannya. Perilakunya terhadap suaminya, yang dia sebut sebagai sahabatnya di dunia, mulai menjadi sangat buruk.

Suzane pergi dari satu dokter ke dokter yanglain berulang kali. "Saya mendengar tentang seorang ahli endokrin di Santa Barbara, yang bekerja dengan hormon bioidentik. Saya meneleponnya, saya membuat janji,” ujarnya.

“Ketika Anda menyadari bahwa Anda dapat mengelola dan memanipulasi proses penuaan dengan melakukan laboratorium canggih, darah, urin, dan air liur, untuk melihat di mana kekurangan Anda, maka Anda dapat mengembalikan apa yang hilang dalam proses penuaan…,” ia menyimpulkan.

Penggantian hormon bioidentik adalah apa yang dia rekomendasikan di atas segalanya, tetapi dalam buku terbarunya, dia berbicara tentang keseluruhan terobosan anti-penuaan: terapi sel induk, yoga, penyelarasan rahang untuk kesehatan jantung, obat fungsional, tidak stres berperan dalam hormon dan penuaan, dan banyak lagi.

Di luar tulisannya, dia mempromosikan merek suplemen alaminya sendiri, produk pembersih rumah yang tidak beracun, dan perawatan kulit organik.

Halaman:

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: Epoch Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah