Jika tempe saja merupakan warisan budaya tak benda dari Indonesia yang sudah diakui UNESCO, maka sebutan mental tempe seharusnya tidak membuat bangsa Indonesia malu. Justru malah harus membuktikan jika mental tempe berarti mental pejuang.
Pasalnya, untuk menghasilkan tempe yang enak sempurna, butuh proses panjang berhari-hari. Butuh setidaknya 2-3 kali perendaman, perebusan, dan pembilasan baru kemudian biji kedelai bisa dikukus. Setelah dikukus dan didinginkan baru diberi ragi lalu dibungkus dan dibiarkan selama 3 hari.
Baca Juga: Obat Alami Sirup Flu dan Batuk Untuk Anak, Resep Warisan Aman dari Dapur Sendiri
Proses serumit dan sepanjang ini membutuhkan orang-orang terampil dan berdedikasi. Jadi, ketika ada sebutan orang Indonesia mental tempe, berbanggalah. Cobalah login sekarang ke Google dan temukan tempe mendoan disana. Google pun mengakui kalau tempe layak sebagai makanan untuk dunia.***