Network
INFOTEMANGGUNG.COM – Seringkali mental tempe berkonotasi buruk. Tempe identik dengan makanan orang-orang miskin, orang kampung, dan wong ndeso. Padahal, tempe tidak ada hubungannya dengan status sosial. Nyatanya, hari ini ada tempe mendoan doodle di Google.
Tempe merupakan makanan asli Indonesia yang lahir dari akar budaya Indonesia. Kecerdasan bangsa Indonesia dalam mengolah hasil alam menjadikan tempe panganan yang memiliki nilai gizi dan protein nabati tinggi.
Tempe bisa dibuat dari berbagai macam kacang-kacangan namun yang paling sering digunakan memang kacang kedelai. Di beberapa daerah, tempe dibuat dari kacang tholo atau kacang koro. Bagi orang Indonesia, makan tanpa tempe bisa diibaratkan seperti sayur yang tidak diberi garam.
Baca Juga: Kecanduan Gula Lebih Berbahaya dari Ketagihan Narkoba, Hati-hati!
Tepat di hari ini, Google meluncurkan doodle tempe mendoan yang bisa ditemukan saat pengguna masuk ke laman utama mesin pencari terbesar ini. Doodle tempe mendoan ini mewakili semua jenis tempe yang ada di tanah air.
Tempe menjadi makanan orang Indonesia sejak abad ke-12 dimana Serat Sri Tanjung menulisnya sebagai makanan yang terbuat dari kacang kedelai. Kemudian R Ng Ronggo Sutrasno menulis , pada Serat Centhini di masa perintahan Sultan Pakubuwono tahun 1814, tertulis tempe melengkapi hidangan lain.
Dalam Serat Centhini dituliskan brambang jae santen tempe sambel lethokan disajikan oleh Pangeran Bayat saat menjamu Cebolang ketika singgah ke Dusun Tembayat, Klaten, selepas pulang dari Candi Prambanan menuju Pajang.
Baca Juga: Kehebohan Tradisi Halloween 31 Oktober, Sebenarnya Memperingati Apa Sih?
Karena sudah mengakar sebagai makanan pokok orang Indonesia dan dibuat dari proses yang rumit agar bisa menjadi makanan bernama tempe, maka para ahli gizi mengajukan tempe sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia agar bisa sejajar dengan noken dan gamelan.
