Harus diakui, efek bawah air selalu sulit untuk direplikasi dalam film atau apapun. Bahkan memotret bawah air saja, termasuk sulit dan memiliki keterbatasan. Apalagi untuk sebuah film yang membutuhkan gerak tubuh dalam air.
Cameron adalah pecinta laut. Untuk film Avatar 2, ia bahkan rela melakukan eksplorasi dalam dunia nyata.
Ia sengaja membuat kapal selam yang bisa membawanya ke tempat terdalam di laut, yaitu dasar Palung Mariana, pada 2012. Ia adalah orang pertama dalam sejarah yang turun sendirian sejauh 6,8 juta.
4. Menggunakan Teknologi Bawah Air Terbaru
Pembuatan film Avatar menggunakan motion-capture under water. Teknologi ini cukup canggih, karena dapat menangkap gerakan halus dan jentikan wajah para aktornya.
Untuk sekuelnya, Cameron menggunakan teknologi penangkapan gerak yang sama untuk para aktor saat mereka terendam udara.
Hal ini merupakan sebuah prestasi, karena sulit dan membutuhkan waktu bertahun-tahun dari mulai proses shooting hingga merekayasa adegan menjadi sebuah animasi berkualitas tinggi.
Itulah alasan yang membuat film Avatar 2, membutuhkan 13 tahun untuk rilis. Sebuah karya besar memang selalu membutuhkan pengorbanan yang besar pula.***