James Cameron adalah salah satu sutradara yang menuntut kesempurnaan dalam setiap karya yang dibuatnya. Dia rela melakukan apapun agar dia sesuai harapan.
Sekuel Avatar 2 tidak ingin dibuat secara terburu-buru. Walaupun saat itu, tuntutan distributor tinggi untuk segera merilis film. Ia pun sengaja membuat lamban, untuk menjadi anomali di Hollywood.
2. Masa Pra Produksi yang Memakan Waktu
Avatar memiliki efek khusus yang berbeda dengan film lainnya. Untuk membuat Avatar 2, sang sutradara juga ragu untuk menghabiskan waktu dan menunggu teknologi yang lebih baik.
Pada tahun 2011, Cameron berbicara tentang keinginan untuk memfilmkan sekuel Avatar dalam frekuensi gambar yang lebih tinggi, sesuatu yang tidak menjadi arus utama di bioskop kala itu.
Baca Juga: Setelah Heboh Penampilannya di Film Sri Asih, Dian Sastro Malah Asik Ngajar di Vokasi UI
Pada 2016, dia berbicara tentang kemungkinan pengambilan gambar film dalam bentuk 3D non-kacamata, meski kemudian dia mengakui bahwa teknologinya belum ada.
Saat blockbuster muncul, pada tahun 2009, Cameron terinspirasi efek uniknya. Beberapa tahun kemudian, barulah ia menentukan pilihan untuk mengambil area bawah air dalam filmnya.
3. Efek Bawah Air yang Sulit
Alasan selanjutnya yang membuat film Avatar 2 membutuhkan waktu 13 tahun untuk rilis adalah efek bawah air yang sesuai.