Contoh Cerita Rakyat dari Tanah Sunda, Dongeng Asal Usul Situ Bagendit

- 19 November 2022, 13:44 WIB
Contoh Cerita Rakyat dari Tanah Sunda, Dongeng Asal Usul Situ Bagendit
Contoh Cerita Rakyat dari Tanah Sunda, Dongeng Asal Usul Situ Bagendit /Youtube @ Amazing Facts/

INFOTEMANGGUNG.COM – Cerita rakyat dari tanah Sunda adalah dongeng anak – anak yang memiliki pesan moral berasal dari tanah Sunda, Jawa Barat.

Contoh cerita rakyat dari tanah Sunda seperti dongeng asal usul Situ Bagendit menjadi sebuah dongeng yang selalu ditunggu oleh anak-anak untuk diceritakan.

Baca Juga: Cerita Fiksi: Balas Budi Singa kepada Pemuda yang Baik Hati, Ajarkan Anak Tentang Kebaikan

Contoh cerita rakyat dari tanah Sunda ini semoga dapat dijadikan referensi dan alternatif belajar untuk adik-adik sekolah.

Berikut contoh cerita rakyat dari tanah Sunda, dongeng asal usul Situ Bagendit.

Di sebuah desa yang amat sangat subur di sebelah utara kota Garut, tinggalah seorang janda yang sangat kaya dengan harta yang berlimpah.

Nyi Endit adalah nama dari wanita itu. Ia seorang yang sangat disegani di desanya. Berkat kekayaan yang dimilikinya, ia dapat melakukan apa saja sesuai dengan keinginannya.

Karena kekayaannya, banyak sekali warga desa yang ingin meminjam uang kepada dirinya. Namun, uang yang sudah dipinjam harus dikembalikan dengan bunganya. Bunga yang diberikan oleh Nyi Endit sangat tinggi.

Bagi para warga yang tidak bisa membayar hutang, Nyi Endit akan menyuruh pengawalnya untuk menagih utang tersebut. Bahkan, melalui pengawalnya ia tidak ragu-ragu untuk melakukan kekerasan.

Ketika masuk musim panen, rumah Nyi Endit akan dipenuhi dengan hasil panen yang melimpah. Namun, pada suatu ketika musim paceklik tiba. Para penduduk yang menggantungkan hidupnya lewat bertani mengalami kesulitan karena panen mereka gagal.

Baca Juga: Cerita Dongeng: Ibuku Jadi Ikan Duyung, Kisah Tentang Kedurhakaan Anak dan Keegoisan Suami

Banyak sekali warga yang tidak mendapatkan penghasilan karena musim paceklik ini. Sehingga banyak penduduk yang menderita penyakit busung lapar.

Sementara itu, keadaan yang dirasakan oleh warga desa berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan oleh Nyi Endit. Ia malah asik melakukan pesta bersama keluarga dan para temannya. Bahkan, ia tidak sedikit pun untuk memikirkan bagaimana keadaan warga desanya.

Pesta yang digelar oleh Nyi Endit bisa dikatakan sebagai pesta yang sangat meriah. Hal ini menjadi ironis karena ada banyak sekali warga desa yang kelaparan hingga mengais-ngais tempat sampah hanya untuk mendapatkan makanan.

Ketika sedang asyik berpesta, Nyi Endit diberitahukan oleh pengawalnya kalau di luar rumah ada seorang pengemis yang ingin masuk ke acara pesta. “Maaf, Nyi, di luar ada pengemis yang memaksa masuk dan membuat keributan, sepertinya ia ingin meminta sedekah,” ucap pengawal Nyi Endit.

“Kurang ajar, berani-beraninya dia mengganggu pestaku, segera usir dia! Aku tidak ingin pesta meriahku terganggu,” perintah Nyi Endit kepada pengawalnya dengan nada marah.

Namun, tanpa diduga-duga pengemis itu berhasil masuk ke halaman rumah Nyi Endit. Kemudian ia berkata “Nyi Endit, kau benar-benar adalah orang yang kejam dan serakah. Berikanlah sedikit makanan yang ada di pestamu untuk mereka yang sedang kelaparan.

“Kurang ajar, berani-beraninya kau berkata seperti itu. Cepat kalian usir dia dari tempatku!” Ucap Nyi Endit dengan nada marah.

Dengan cepat, para pengawal Nyi Endit bergerak dan memukuli pengemis itu. Namun, ada sebuah keajaiban yang terjadi. Hanya sekali gebrakan, pengemis itu membuat para pengawal Nyi Endit terlempar beberapa meter.

Kemudian pengemis itu mengambil sebatang ranting pohon dan menancapkan ranting itu ke tanah. “Lihat ranting pohon ini! Jika kau bisa mencabutnya kau termasuk orang-orang yang mulia di dunia ini. Namun, jika kau tidak berhasil, kau bisa mewakilkannya kepada pengawalmu,” seru si pengemis kepada Nyi Endit.

Ranting itu tidak berhasil ditarik oleh Nyi Endit atau pun para pengawalnya. Namun, tanpa diduga, pengemis itu mampu menarik ranting itu dari tanah. Setelah ranting itu ditarik, dalam sekejap tanah yang ditancapkan ranting mengeluarkan air yang begitu banyak.

Banyaknya air yang keluar membuat satu desa terendam banjir hingga menjadi sebuah danau yang bernama Situ Bagendit. Situ artinya danau, sedangkan Bagendit diambil dari nama Nyi Endit.

Pesan moral yang bisa diambil pada kisah dongeng ini adalah jangan menjadi orang yang sombong dan serakah karena kedua hal itu akan membuat diri kita dijauhi oleh orang lain.

Baca Juga: Denise Chariesta Hampir Menikah dengan RD di Amerika, Uya Kuya: Gue yang Jemput ama Astrid

Demikian contoh cerita rakyat dari tanah Sunda, asal usul Situ Bagendit. Semoga bermanfaat.***

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: gramedia.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x