INFOTEMANGGUNG.COM - Tempat cerita rakyat ini terjadi di kerajaan puncak tiga kaum. Kerajaan tersebut dipimpin oleh tiga bersaudara yaitu, Pamuncak Rencong Talang, Pamuncak Tanjung Sari, dan Pamuncak Koto Tapus.
Hal menarik yang ada pada kerajaan ini adalah jika ada suatu daerah yang menghasilkan panen berlimpah mereka akan mengadakan syukuran. Orang-orang menyebutnya upacara kenduri Kenuhei Sudeah Nuea dan dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut.
Hari pertama khusus untuk tamu luar daerah, hari kedua untuk keluarga, dan hari ketiga untuk anak-anak muda.Kali ini wilayah Pamuncak Rencong Talang yang mengadakannya.
Baca Juga: Cerita Rakyat Kebumen: Asal Muasal Gunung Wurung, Penuh Pesan Moral Kehidupan
Dikatakan dalam cerita rakyat bahwa acara ini diselenggarakan benar-benar semalaman suntuk dan sangat meriah. Hingga di hari ketiga saat anak-anak muda termasuk putri dari Pamuncak Tanjung Sari pun ikut memeriahkan diantar oleh ibunya.
Acara tersebut berlangsung hingga pagi dan pagi itu ibunya menjemput putrinya itu untuk mengajaknya pulang. Ada anak muda yang menanyakan “siapa wanita tua itu?” dan putri pun menjawab “ia hanya pembantuku,”
Mendengar hal itu si ibu sakit hati akan tetapi masih menahan amarahnya. Saat perjalanan pulang ibu dan putri tersebut ternyata berbarengan dengan dua anak laki-laki muda yang ada di pesta tersebut.
Baca Juga: Cerita Rakyat Kepulauan Riau: Kisah Dayang Kumunah yang Menjadi Ikan Patin
Saat mereka beristirahat sejenak, salah satu anak muda itu menanyakan lagi sebenarnya siapa orang tua itu. Putrinya pun menjawab lagi bahwa dia adalah pembantu. Mendengar hal itu ibunya pun berdoa agar putrinya diberikan hukuman.