Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Cerita fiksi ini dikembangkan berdasarkan cerita mantan presiden India yaitu, Dr Abdul Kalam. Cerita ini dimulai pada suatu hari terdapat keluarga kecil yang hidup bahagia dan harmonis.
Keluarga itu terdiri dari kedua orang tuanya dan anaknya. Saat itu mereka sedang bersiap-siap untuk makan malam. Ibu yang belum lama baru pulang setelah bekerja seharian itu pun mulai memasaknya.
Menu makan malam kali ini adalah roti panggang yang berisi potongan daging. Tidak perlu waktu lama makanan itu sudah tersaji di atas meja makan. Anak itu lalu memperhatikan tumpukan roti itu dan ada sepotong roti yang gosong.
Baca Juga: Cerita Fiksi: Hansel dan Gretel, Pelajaran Apa yang Kita Peroleh?
Anaknya mengambil roti yang tidak gosong, sementara ayahlah yang memakan roti gosong tersebut. “Ayah apakah roti gosong itu tetap enak?” tanya anaknya. “Enak kok nak,” jawab sang ayah.
Sang ibu yang baru menyadari ada roti yang gosong pun ekspresi wajahnya terlihat sedih. Namun, sang ayah langsung mengganti topik pembicaraan. “Apa saja yang kegiatanmu hari ini di sekolah?” tanya ayahnya.
“Aku tadi belajar membaca cerita fiksi dan bermain. Hari ini cukup menyenangkan,” jawab si anak dengan riang. “Syukurlah jika kamu senang hari ini, maka ibu juga senang,” sang ibu juga menyahuti.
Baca Juga: Cerita Fiksi: Ariel Si Putri Duyung Cantik dan Baik Hati
Mereka pun akhirnya menyelesaikan makan malamnya. Sementara si anak bersiap-siap untuk belajar dan mengerjakan PR nya. Ibu dan ayahnya bekerja sama untuk membereskan meja makan.
