Cerita Fiksi: Kisah Batu, Kerikil, dan Pasir Penuh Teladan di Dunia Pendidikan

- 23 Juni 2022, 20:11 WIB
cerita fiksi tentang pelajaran hidup yang bisa diambil dari kisah batu, kerikil dan air
cerita fiksi tentang pelajaran hidup yang bisa diambil dari kisah batu, kerikil dan air /Pete Linforth/

INFOTEMANGGUNG.COM - Cerita fiksi ini mengisahkan seorang guru yang sedang mengajari muridnya. Tepat pada pukul jam 8 pagi kelas pun dimulai. Sang guru pun masuk ke dalam kelas bersiap untuk mengajar.

Guru itu masuk dengan membawa tas jinjing yang cukup besar. Ia terlihat seperti membawa bermacam-macam barang. Ia pun meletakkan tas jinjing itu di atas mejanya dan mulai membukanya.

Barang yang ia keluarkan pertama kali adalah sebuah toples kosong. Selanjutnya ia juga mengeluarkan batu berukuran sedang, kerikil, dan juga pasir. Murid yang melihatnya pun bertanya-tanya.

Baca Juga: Cerita Fiksi Segelas Air yang Memberikan Banyak Makna Hidup

“Apakah kita akan praktek menjernihkan air dengan benda-benda tersebut,” pikir salah satu murid. Akhirnya sang guru pun mulai membuka pembicaraan di kelas dan diawali dengan salam.

“Murid-murid coba kalian perhatikan apa yang akan bapak lakukan dan coba jawab pertanyaan bapak,” kata sang guru. Muridnya yang sudah sangat penasaran pun menjawab dengan semangat “Baik Pak!”

Sang guru membuka toplesnya dan memasukkan batu berukuran sedang itu ke dalam toples. Lalu, ia bertanya “Apakah ini terlihat penuh?” tanya sang guru. “Iya, penuh,” Jawab murid-muridnya.

Baca Juga: Cerita Fiksi: Belajar Tidak Sombong dari Kisah Penyihir Sombong yang Kena Batunya

Selanjutnya sang guru kembali memasukkan kerikil-kerikil kecil ke dalam toples dan menanyakan pertanyaan yang sama. “Sekarang, apakah ini terlihat penuh?” tanya sang guru lagi.

Murid-muridnya pun menjawab “Iya.” Terakhir sang guru memasukkan pasir dan ia bertanya lagi “Apa sekarang toples ini sudah penuh?” Muridnya pun menjawab “Iya benar-benar penuh pak.”

Ada satu murid yang menyeletuk “Setelah itu mau diapakan pak? Apakah bapak akan melakukan sulap seperti di cerita fiksi?” Murid-murid lain pun tertawa termasuk sang guru juga.

Baca Juga: Cerita Fiksi: Balas Budi Singa kepada Pemuda yang Baik Hati, Ajarkan Anak Tentang Kebaikan

Akhirnya sang guru pun mulai menjelaskan bahwa toples itu diibaratkan adalah kehidupan kita. Sedangkan batu, kerikil, dan pasir adalah kegiatan yang kita lakukan sehari-hari dan prioritas utama.

Batu yang dimasukkan pertama kali adalah kegiatan penting yang harus kita perhatikan dan prioritas utama. Seperti keluarga, kesehatan, berkembang dalam hidup. Lalu, kerikil juga tidak kalah penting.

Itu menggambarkan kegiatan yang mewarnai kita seperti, hobi, pekerjaan, bermain, dan lain-lain. Terakhir pasir merupakan kegiatan yang tidak terlalu penting dan hanya untuk mengisi waktu kosong bergosip misalnya.

Cerita fiksi ini berakhir dengan anak-anak yang mengerti akan pentingnya untuk mengatur prioritas dalam hidup. Agar semuanya bisa berjalan dengan baik tanpa masalah dan tidak hilang arah.***

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: dongengceritarakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah