Network
InfoTemanggung.com - Cerita rakyat Riau yang populer ini dimulai pada suatu hari terdapat seorang laki-laki yang dikenal dengan nama si Penggetah. Ia dipanggil dengan nama itu karena pekerjaannya yang membuat perangkap getah untuk menangkap burung.
Ia terkenal jago dalam menangkap burung untuk dijual. Hasil dari jualan burung itu ia gunakan untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari. Memang hasilnya tidaklah banyak akan tetapi cukup untuk makan sehari.
Laki-laki itu sudah menangkap berbagai jenis burung kecuali satu, yaitu burung bayan. Setiap ia akan membuat jebakan burung terlebih dahulu ia berdoa. Saking inginnya menangkap burung bayan, ia sampai membuat nazar.
Baca Juga: Cerita Dongeng: Ular Pemarah dan Gergaji, Mengingatkan Bahwa Amarah Membawa Petaka
“Jika aku berhasil menangkap burung bayan. Aku akan merawatnya sebaik mungkin dan menempatkannya di dalam sangkar emas,” kata laki-laki itu. Tidak diduga keesokan harinya ada burung bayan yang terjebak di getah jebakannya.
Pemuda tersebut membawa burung itu ke rumahnya. Ia membersihkan bulu burung yang terkena getah sambil berkata “Sebenarnya aku berjanji jika bisa mendapatkan burung bayan maka aku akan menaruhmu di sarang emas.”
Pemuda itu pun melanjutkan perkataannya “Namun, saat ini aku miskin sehingga belum bisa memberikan sangkar emas untukmu.” Burung bayan itu pun menjawab “Kumpulkan kotoran emas ku dan jual lah.”
Ia sempat tidak percaya tetapi ternyata benar. Cerita ini pun menjadi cerita rakyat yang terus menerus diceritakan. Hingga terdengar oleh Raja bernama Helat dan membuatnya ingin merebut burung bayan itu.
Baca Juga: Hewan Terkena PMK, Bolehkah Dikurbankan? Ini Fatwa MUI
