Network
InfoTemanggung.com - Ini cerita rakyat Minang tentang gadis pemberani Sabai nan Aluih yang arti namanya Sabai yang halus atau lembut. Saat ayahnya ditembak musuh ia berani menghadapi musuh dan menembaknya.
Rumah pasangan Rajo Babandiang serta Sadun Saribai terletak di hilir Sungai Batang Agam di Padang Tarok, Sumatera Barat. Mereka tinggal bersama anak perempuan dan lelakinya.
Anak pertama seorang perempuan cantik Sabai nan Aluih, anak kedua lelaki tampan Mangkutak Alam. Berbeda dari Sabai yang rajin membantu orang tua dan menenun, Mangkutak sangat malas. Tiap hari ia bermain layang-layang, hingga kulitnya terbakar sinar matahari.
Baca Juga: Cerita Rakyat: Kisah Batu Batangkup yang Menelan Anak Nakal
Kecantikan dan kebaikan Sabai didengar Rajo nan Panjang, teman ayahnya. Di cerita rakyat diketahui Rajo Nan Panjang adalah saudagar kaya teramat disegani di kampung Situjuh. Dia punya banyak anak buah kejam pemeras warga.
Rajo nan Panjang ingin meminang Sabai. Ia menyuruh pengikutnya menemui Rajo Babandiang dan melamar Sabai. Lamaran ditolak oleh ayah sabai yang mengetahui peringai buruk temannya itu.
Baca Juga: Cerita Rakyat: Pohon Emas La Moelu dan Seekor Ikan Raksasa, Penuh Amanat Untuk Anak-Anak
Lagipula Rajo Nan Panjang sudah melanggar adat Minang karena pinangan tak boleh langsung disampaikan pada ayah si wanita, tetapi harus lewat adik kandung ibu wanita itu
Rajo Babandiang mengajak Rajo Nan Panjang berunding di luar rumah karena tidak mau ada pertikaian di rumah.
