Cerita fiksi ini sangatlah hangat, karena menggambarkan sebuah keluarga kecil yang bahagia. Penceritaannya yang sederhana bisa membuat anak-anak lebih mengerti.
Pesan yang disampaikan dalam cerita ini juga tidak main-main, yaitu untuk selalu menjaga perasaan orang lain. Jangan marah karena hal sepele dan malah membuat hati orang lain sakit.
Dengan cerita singkat dan sederhana bisa membawa pesan yang benar-benar sangat menyentuh. Pesan itu juga sangat bisa diterapkan untuk kehidupan saat ini.
7. Pelajaran Hidup Mengenai Perjuangan Kupu-kupu
Cerita fiksi ini bisa dijadikan untuk memberikan pelajaran kepada anak-anak agar tidak ikut campur dengan masalah orang lain. Walaupun, ia terlihat kesusahan namun tidak selalu harus ditolong.
Tokoh yang diceritakan dalam cerita fiksi ini hanyalah seorang anak laki-laki dan seekor ulat yang berusaha menjadi kupu-kupu. Dalam cerita ini sebenarnya anak laki-laki itu berniat baik.
Namun, niat baik seseorang bukan berarti akan berdampak baik juga untuk orang lain. Selain itu, cerita fiksi ini memiliki gaya penceritaan sederhana dan agak menyedihkan.
8. Cerita Pelajaran Hidup untuk Jangan Mudah Menghakimi
Cerita fiksi ini mengajarkan kepada para pembacanya untuk tidak langsung berburuk sangka kepada orang lain. Karena, setiap orang pasti memiliki alasan di belakangnya yang mendorong perilakunya itu.
Cerita fiksi ini agak rumit untuk diceritakan kepada anak-anak, karena terdapat cerita di dalam cerita. Penggambarannya yaitu seorang dosen yang sedang bercerita di dalam perkuliahannya kepada para mahasiswanya.
Mereka membahas mengenai tragedi kebakaran hotel dan sepasang suami istri. Dari cerita itu didapatkan kesimpulan yang sangat menarik dan juga menyentuh para pendengarnya.
Cerita fiksi ini bisa sangat menyentuh untuk orang-orang dewasa. Karena, kebanyakan orang saat ini selalu berpikiran buruk terlebih dahulu kepada orang lain. Sehingga menumpuk banyak kesalahpahaman.